Breaking News

Racun Sianida Penyebab Sekeluarga Tewas di Magelang, Anak Bungsu Terancam Hukuman Mati

Racun sianida. Foto: Ilustrasi/ Net

WELFARE.id-Penyidik Satreskrim Polresta Magelang terus mengembangkan penyidikan terhadap DDS (22) tersangka pembunuhan terhadap ayah, ibu, dan kakaknya. Pelaku membunuh keluarganya dengan cara diracun di Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Hasil penyidikan terungkap pelaku memakai dua jenis racun, yakni Arsenik dan Sianida untuk membunuh ketiga anggota keluarganya. Temuan itu dibeberkan pihak kepolisian, berdasarkan hasil autopsi ketiga korban oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah.

"Hasil olah TKP kemarin kita temukan ada satu botol sisa mengandung sianida,” kata Kapolresta Magelang AKBP M Sajarod Zakun, dikutip Sabtu (3/12/2022). Awalnya, tersangka ini sempat mencampur arsenik ke dalam es dawet.

Namun saat itu meski diracun, ketiga korban tidak meninggal dunia. Sepekan kemudian, tersangka melancarkan aksinya kembali, kali ini, DDS mencampur racun sianida dengan dosis lebih besar ke minuman teh dan kopi.

Racun yang kedua inilah yang menyebabkan ketiga korban meninggal dunia. Hal ini sesuai temuan saat autopsi di mana racun sianida ditemukan dalam jumlah lebih besar dibanding arsenik di organ tubuh ketiga korban.

Zat kimia itu dibeli tersangka secara online. Sianida dibeli 100 gram, sementara arsenik 10 gram terbagi dalam dua kemasan masing-masing 5 gram. 

Racun Arsenik dibeli pertama. "Pembeliannya beda-beda dalam kurun waktu yang rentangnya tidak terlalu lama,” lanjutnya.

Penyidik, kata Kapolresta, sedang menggali kemungkinan motif lain tersangka ini menghabisi keluarganya. Motif awal yang didapat, tersangka ini sakit hati karena harus menanggung biaya hidup keluarga.

Sementara orang tua pelaku baru pensiun, kakaknya yang juga jadi korban sedang tidak bekerja. Karena baru saja selesai bekerja di perbankan.

"Kami jerat Pasal 340 KUHP (pembunuhan berencana) juncto Pasal 338 KUHP, ancaman maksimal pidana mati atau seumur hidup,” tandas Kapolresta Magelang.

Menurut salah seorang kerabat korban, DDS yang menjadi tersangka pembunuhan keluarganya dengan racun sianida disebut telah memiliki perubahan sikap pasca mengalami kecelakaan. Hal tersebut diungkapkan kerabat Dhio yang menyebut perubahan perilaku ini membuatnya penuh rekayasa dan kerap menghamburkan uang dengan alasan yang tidak jelas.

Mengutip laporan yang disiarkan Kompas TV: Satu Keluarga di Magelang Tewas Diracun Oleh Sang Anak Bungsu, pelaku disebut kerap menipu orang tuanya. Paman pelaku, Sukoco juga menyatakan, pelaku kerap menipu orang tuanya untuk mendapatkan uang yang juga tidak jelas diketahui untuk apa.

Selain itu kerabatnya membenarkan foto Dhio Daffa Syahdilla yang berbedar di internet belakangan ini. Sebelumnya, pelaku menyebut aksinya ini dipicu oleh sakit hati namun motif pembunuhan juga masih didalami oleh polisi.

Insiden itu terjadi Senin (28/11/2022) di rumah korban di Dusun Prajenan RT10/RW01, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Para korban adalah Abbas Ashar (58) pensiunan PNS Kementerian Keuangan dan Heri Riyani (54) pasutri itu adalah orang tua kandung tersangka. Korban meninggal dunia lainnya yakni Dhea Chairunnisa (24) anak pertama dari pasutri itu, sekaligus kakak dari tersangka. (tim redaksi)

#sekeluargatewasdiracun
#pelakuanakbungsukorban
#arsenik
#sianida
#korbanmeninggalduniadiracun
#motifpelaku
#hasilautopsi
#pelakuterancamhukumanmati

Tidak ada komentar