Breaking News

Pesawat Pembom Tiongkok-Rusia Bergantian Terabas Zona Udara, Korsel Kerahkan Jet Tempur

Pesawat jet tempur. Foto: Ilustrasi/ Dok.Newsweek

WELFARE.id-Dua pesawat tempur Tiongkok dan enam milik Rusia terlihat memasuki wilayah pertahanan udara Korea Selatan, Rabu (30/11/2022). Kondisi itu jelas membuat Korsel meradang.

Sontak, Korsel langsung memerintahkan militer untuk menerbangkan jet tempur mereka menghadang dua kekuatan itu. Melansir Reuters, Jumat (2/12/2022), Kepala staf gabungan Korsel (JCS) mengatakan, pesawat pembom H-6 milik Tiongkok berulang kali memasuki dan meninggalkan Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (KADIZ) di lepas pantai selatan dan timur laut Korsel mulai sekitar pukul 05.50 pagi waktu setempat.

Sedangkan kantor berita Korsel, Yonhap melaporkan, pada pukul 06.44, jet memasuki kembali zona dari daerah timur laut kota pelabuhan selatan Korsel Pohang dan keluar dari zona pada pukul 07.07 waktu setempat. Pada pukul 12.18, gantian, enam pesawat Rusia, termasuk empat pesawat pembom TU-95 dan dua pesawat tempur SU-35 bersama dengan dua pembom H-6 milik Tiongkok, terbang ke KADIZ dari area 200 km timur laut Pulau Ulleung Selatan dan keluar dari zona tersebut pada pukul 12.36 waktu setempat.

"Jet F-15K Korea Selatan dikerahkan sebagai langkah taktis melawan potensi situasi yang tidak disengaja," tambah JCS, melansir Independent.

Insiden itu terjadi hanya beberapa minggu setelah Korsel dan Amerika Serikat (AS) melanjutkan latihan militer mereka, yang membuat Tiongkok marah. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyebut, sekutu NATO prihatin dengan pengembangan militer Tiongkok yang cepat dan tak transparan serta kerja samanya dengan Rusia. 

Ia juga membahas cara-cara konkret untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh Beijing. "Anggota aliansi kami tetap prihatin dengan kebijakan pemaksaan RRT (Republik Rakyat Tiongkok), dengan penggunaan disinformasi, dengan pembangunan militernya yang cepat dan tidak transparan. Termasuk kerja samanya dengan Rusia," kata Blinken dalam konferensi pers, dikutip Reuters, Jumat (2/12/2022).

"Tetapi kami juga tetap berkomitmen untuk mempertahankan dialog yang konstruktif dengan Tiongkok, dimanapun kami bisa. Kami menyambut peluang untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan bersama," tambahnya.

Pernyataan Blinken muncul setelah Moskow mengatakan pesawat tempur strategis Rusia dan Tiongkok, termasuk pesawat pengebom jarak jauh Tupolev-95 "Bear", melakukan patroli bersama di atas Laut Jepang dan Laut China Timur. Sekutu AS, Korea Selatan (Korsel  mengatakan telah melacak jet tempur sebagai dua jet tempur Tiongkok dan enam pesawat tempur Rusia memasuki zona pertahanan udaranya.

Sebelumnya diberitakan, Tiongkok dan Rusia membuat khawatir AS dan sekutunya dengan mengumumkan kemitraan strategis "tanpa batas" dengan Rusia pada Februari. Hanya beberapa hari sebelum pasukan Rusia menyerang Ukraina.

Korsel dan tetangganya Jepang sejak itu mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan NATO, menghadiri KTT NATO Juni sebagai pengamat dan perusahaan Korsel mengirimkan persenjataan ke tetangga Rusia dan anggota NATO Polandia tahun ini. Blinken mengatakan, bahwa sementara NATO terus fokus pada mempertahankan dukungan terpadu untuk Ukraina, anggota juga ingin meningkatkan ketahanan aliansi dengan mempertimbangkan tantangan baru, termasuk yang ditimbulkan oleh Tiongkok.

Hal itu juga dipertegas lewat dialog Presiden AS Joe Biden dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Bali untuk tidak terlibat dalam uji coba nuklir jarak jauh. Jika gagal, AS akan meningkatkan kehadiran militernya di kawasan Korea untuk mempertahankan diri dan sekutunya, Korea Selatan dan Jepang. (tim redaksi)

#korsel
#jepang
#pesawatpembomtiongkokrusia
#masukizonaudarakorsel
#jettempur
#sekutuAS
#kerjasamationgkokrusia

Tidak ada komentar