Breaking News

Kaget Dana Daerah Rp278 Triliun Masih Mengendap di Bank, Jokowi: Pak Mendagri, Tolong Cek Macet Dimana!

Uang. Foto: Ilustrasi/ Net

WELFARE.id-Presiden Joko Widodo menemukan masih adanya dana pusat untuk daerah yang masih mengendap di bank. Jumlahnya cukup fantastis, Rp278 triliun.

Padahal, dengan uang yang demikian besar, jika dialokasikan untuk perputaran ekonomi di daerah, hasilnya pasti maksimal. Jokowi menyayangkan, masih banyak Pemda yang tidak inovatif dalam menjalankan kucuran dana pusat tersebut.

"Mumpung ada gubernur, bupati, wali kota, ini saya ingatkan, kita ini mencari uang dari luar agar masuk, terjadi perputaran uang yang lebih meningkat. Tetapi uang kita sendiri yang ditransfer ke daerah-daerah justru tidak dipakai," tegur Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi di Jakarta, dikutip Kamis (1/12/2022).

Jokowi lantas meminta data kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan mendapati masih ada Rp278 triliun dana pemerintah daerah (pemda) yang tersimpan di bank hingga akhir November 2022. Jokowi menilai dana Rp278 triliun itu sangat besar jika hanya disimpan di bank. 

Padahal, jika dana tersebut dibelanjakan, maka akan menumbuhkan perekonomian di daerah, terlebih saat ini situasi perekonomian global sedang tertekan. Semestinya, kata Jokowi, stimulus fiskal berupa dana dari APBD segera dicairkan untuk memacu kegiatan ekonomi masyarakat.

"Saya sudah perintahkan ke Pak Mendagri (Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian), tolong ini cek satu per satu, ada persoalan apa," tegasnya. Ia juga mempertanyakan mengapa dana APBD di bank pada akhir November 2022 meningkat menjadi Rp278 triliun. 

Di tahun-tahun sebelumnya, katanya, jumlah dana APBD yang masih tersimpan di bank pada periode serupa hanya sekitar Rp210-220 triliun. "Ini sudah melompat tinggi sekali. Ini cost of money kayak gini. Biaya uang itu gede banget," paparnya lagi.

Selain itu, ia juga menyebutkan realisasi belanja Pemerintah pusat baru sebesar 76 persen, sedangkan belanja daerah baru 62 persen. Dia meminta realisasi belanja segera dipercepat agar memberikan manfaat ke kegiatan ekonomi masyarakat.

"Ini sudah Desember lho. Artinya, kita pontang-panting cari arus modal masuk, lewat investasi, tetapi uang yang ada di kantong sendiri tidak diinvestasikan. Ini keliru besar," ungkapnya dengan nada kecewa. (tim redaksi)

#danapusatkedaerah
#danadaerahmengendapdibank
#percepatanekonomidaerah
#manfaatekonomirakyat
#investasi
#arusmodalmasuk
#menkeusrimulyani
#mendagrititokarnavian

Tidak ada komentar