Estimasi Kemenkes Penderita HIV di Banten 16.810 Orang, Dinkes: Kami Baru Temukan 15.096 Kasus
WELFARE.id-Estimasi jumlah penderita human infeksi virus (HIV) di Provinsi Banten yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berjumlah 16.810 kasus dari 1998 hingga 2022.
Tapi hingga kini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten baru menemukan 15.096 kasus penderita HIV di wilayahnya.
Kepala Dinkes Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan masih ada 1.714 lebih penderita HIV di wilayah yang harus dicari berdasarkan estimasi dari Kemenkes.
”Memang ada 1.714 penderita HIV yang masih harus dicari,” terangnya kepada wartawan, Kamis (1/12/2022).
Untuk diketahui, data Kemenkes menyebut penderita HIV/AIDS se-Banten sejak 1998 hingga 2022 mencapai 16.810 orang.
”Tapi, dari 1998 hingga saat ini 2022 kita sudah menemukan 15.096 kasus, jadi masih ada sekitar seribu lima ratus lebih kasus lagi yang perlu kita lakukan pencarian," ujarnya juga.
Dia juga memaparkan pencarian penderita HIV/AIDS perlu dimasifkan lagi oleh dinas kesehatan di kota/kabupaten yang ada di Banten. Tapi dia mengaku tren prevalensi kasus HIV mengalami penurunan
Jika dibandingkan pada 2021, telah ditemukan sebanyak 2.100-an pasien HIV dan mendapatkan perawatan. Sedangkan berdasarkan data Dinkes Banten, sampai Oktober 2022 baru ditemukan sebanyak 1.884 pasien yang teridentifikasi.
"Jadi memang diharapkan penemuan kasus HIV ini harus meningkat, karena estimasi peningkatan kasus penularan HIV/AIDS ini harus dicari," paparnya juga.
Ati juga memeparkan, kalau dinas kesehatan baik di tingkat kota/kabupaten di Banten memiliki strategi untuk penanggulangan HIV. Mulai dari penguatan akses layanan, konseling, perawatan, dan pengobatan.
Saat ini, akses layanan dan konseling ada sebanyak 304 di fasilitas kesehatan sedangkan pengobatan dan perawatan ada di 96 titik layanan. ”Jadi, upaya penanganan penderita HIV/AIDS sudah dilakukan setiap dinas baik di tingkat provinsi maupun di kabupaten/kota,” paparnya juga.
Ati juga mengatakan kegiatan jejaring kerja sama dengan organisasi peduli HIV/AIDS juga terus dilakukan. ”Karena pasien ini pengobatannya seumur hidup, makanya harus terus lakukan pengawasan dan pendampingan," tandasnya juga. (tim redaksi)
#hiv
#aids
#penularankasus
#provinsibanten
#dinkesprovinsibanten
#pemprovbanten
Tidak ada komentar