Cari Popularitas, Banyak Turis Bencana yang Membuat Konten Gempa Cianjur, Polisi: Kami Tertibkan!
Seorang warga memotret lokasi gempa di Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat. Foto: Humas Polda Jawa Barat
WELFARE.id-Di tengah bencana alam gempa Cianjur, Jawa Barat, yang menelan korban 334 orang serta ratusan lainnya terluka dan mengungsi tapi masih banyak perilaku masyarakat yang tidak menunjukkan empati bahkan menambah persoalan baru.
Salah satunya, masyarakat yang datang ke lokasi bencana di Cianjur menjadi turis bencana yang tidak membantu tapi hanya membuat konten untuk meningkatkan popularitas di media sosial (medsos).
Karena itu, Polda Jawa Barat meminta masyarakat untuk tidak memanfaatkan kondisi kerusakan permukiman atau longsor akibat gempa di Kabupaten Cianjur untuk membuat konten di medsos.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombespol Ibrahim Tompo mengatakan banyak warga yang membuat konten medsos itu yang hanya mencari popularitas tapi menyulitkan masyarakat yang terdampak bencana.
Apalagi, kata Ibrahim juga, para kreator konten itu berdatangan tanpa turut berpartisipasi membantu kesulitan korban. Di samping itu, Ibrahim mengatakan kegiatan pembuatan konten medsos itu mengganggu mobilisasi petugas kebencanaan.
Lantaran, akibat banyaknya konten kreator membuat lalu lintas macet. "Kami akan tertibkan kepada masyarakat yang melewati lokasi tenda pengungsian untuk membuat konten medsos. Karena menimbulkan permasalahan baru," terangnya dalam keterangan resminya di Bandung, Jawa Barat, Minggu (4/12/2022).
Ibrahim sangat menyayangkan ada pihak-pihak yang memanfaatkan musibah itu untuk mencari popularitas. Dia juga mengatakan petugas kepolisian di lapangan selalu menginterogasi dan menertibkan apabila ada pengendara yang berhenti di sekitar lokasi terdampak bencana.
Pasalnya, menurut Ibrahim, banyaknya orang yang datang ke lokasi bencana alam di sekitar posko pengungsian maupun di tempat longsor hanya menonton dan membuat konten yang mengakibatkan terjadinya kepadatan lalu lintas.
”Di harapkan kesadarannya kepada masyarakat yang memanfaatkan situasi tersebut untuk membuat konten-konten, alangkah lebih baiknya berpartisipasi langsung dengan cara membantu kepada saudara kita yang sedang terkena bencana," katanya.
Untuk diketahui, hingga hari ke-13 pascagempa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur mencatat ada 334 korban meninggal dunia dan delapan orang masih dalam pencarian.
Selain itu juga, dampa gempa Magnitudo 5,6 itu juga menyebabkan 104 ribu warga Kabupaten Cianjur mengungsi di 224 posko pengungsian terpusat dan mandiri. (tim redaksi)
#bencanaalam
#gempabumi
#kabupatencianjur
#pembuatkonten
#penyebabkemacetan
#poldajawabarat
#pemkabcianjur
Tidak ada komentar