Breaking News

Waspada! Bila Orangtua Otoriter maka Anak Tumbuh dengan Kecenderungan Depresi

Ilustrasi anak-anak yang depresi karena pola asuh yang otoriter. Foto: net

WELFARE.id-Pola pengasuhan yang otoriter oleh orangtua bisa memicu perubahan pada otak anak. Perubahan tersebut nantinya dapat meningkatkan risiko anak untuk mengalami masalah kesehatan mental, termasuk depresi, ketika sudah dewasa.

”Kami memiliki beberapa indikasi bahwa perubahan-perubahan ini membuat anak-anak yang sedang bertumbuh memiliki kecenderungan pada depresi," jelas peneliti Evelien Van Assche MD, seperti dilansir WebMD.

Situasi serupa, menurut Van Assche, tidak ditemukan pada anak-anak yang mendapatkan pengasuhan suportif. Beragam informasi ini diketahui setelah tim peneliti dari The University of Leuven melakukan sebuah studi di Belgia.

Studi ini melibatkan 23 anak, 12 di antaranya anak laki-laki dan 16 lainnya anak perempuan. Seluruh anak-anak ini merasa orang tua mereka memberikan pengasuhan yang otoriter, manipulatif, dan menggunakan hukuman fisik.

Sebagai pembanding, tim peneliti juga melibatkan anak lain yang seusia. Anak-anak dalam kelompok pembanding ini memiliki orang tua dengan pola pengasuhan yang suportif.

Selama studi, tim peneliti juga melakukan pemetaan genom pada kedua kelompok. Tim peneliti menemukan adanya peningkatan variasi methylation pada kelompok pertama atau anak-anak dengan orang tua terlalu tegas. 

Peningkatan variasi methylation diketahui berkaitan dengan depresi. ”Kami meyakini kecenderungan (depresi) ini dimatangkan di DNA mereka melalui peningkatan variasi methylation," jelas Van Assche.

Berdasarkan temuan ini, tim peneliti menilai peningkatan variasi methylation bisa menjadi tanda peringatan mengenai risiko depresi yang lebih besar di kemudian hari. 

Sebagai tambahan, Van Assche juga mengatakan stres yang signifikan dalam bentuk apa pun di masa kanak-kanak bisa memicu terjadinya peningkatan risiko depresi pada anak di masa berikutnya atau masa dewasa. (tim redaksi)

#polaasuh
#otoriter
#orangtua
#dampakburukanak
#kesehatanmental
#depresi

Tidak ada komentar