Tunggu Pemkab Cianjur Cari Lahan, Kementerian PUPR Siap Relokasi dan Bangun Rumah Tahan Gempa
Rumah warga yang rusak akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat. Foto: Istimewa/ Antara
WELFARE.id-Jumlah pengungsi akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat tembus 73.525, Jumat (25/11/2022) kemarin. Mereka masih bertahan di tenda pengungsian karena masih terjadi gempa susulan.
Sebagian lagi sudah taj bisa kembali ke rumah mereka yang sudah hancur akibat gempa. Kementerian PUPR melalui Dirjen Perumahan meminta Pemkab Cianjur segera menyiapkan alternatif lokasi yang akan dibangun hunian bagi warga terdampak bencana alam di wilayah tersebut.
"Kami berharap Pemkab Cianjur bisa segera menetapkan kawasan yang siap bangun, sehingga bisa dibangun rumah tahan gempa untuk masyarakat,” kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (26/11/2022). Terkait lahan relokasi, sambungnya, menjadi kewenangan dari pemda selaku otoritas wilayah sekaligus yang memahami wilayah yang dimaksud.
Kementerian PUPR juga akan melakukan koordinasi bersama BNPB dan BMKG untuk memeriksa lokasi baru yang menjadi titik relokasi warga terdampak bencana. "Kami akan mengecek terlebih dahulu apakah lokasi tersebut aman dan layak untuk dibangun bangunan untuk hunian maupun infrastruktur dasar pendukung lainnya.
Beberapa contoh pembangunan hunian pascabencana ada di Palu, Sulawesi Tengah dan Lumajang, Jawa Timur. Sehingga masyarakat bisa segera memiliki hunian tetap dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA),” paparnya.
Kementerian PUPR diperkirakan akan segera membangun ribuan rumah untuk warga usai lokasi sudah ditentukan. Berkaitan dengan waktu pembangunan, diperkirakan memakan waktu kurang dari satu tahun.
Sebagai contoh, Kementerian PUPR memerlukan waktu 4 bulan untuk membangun 1.951 unit rumah usai Pemda menentukan lokasi relokasi. Ia menyebut, konsep pembangunan rumah yang akan diusung Kementerian PUPR dipastikan lebih tahan bencana.
Selain itu, kata dia, waktu pembangunan juga tidak bisa terlalu lama, karena mempertimbangkan warga terdampak yang saat ini tinggal di tempat tinggal sementara yang kurang layak huni.
"Kami juga sudah melakukan survey dan identifikasi rumah masyarakat yang rusak dengan aplikasi Rumah Terdampak Bencana (Rutena) sehingga dapat diketahui kira-kira berapa rumah yang rusak ringan, sedang dan berat," tuturnya lagi. (tim redaksi)
#rumahtahangempa
#relokasiwargacianjur
#pengungsigempacianjur
#gempacianjur
#korbangempacianjur
#hunianbarukorbangempa
#kemenpupr
Tidak ada komentar