Tuding AS dan Korsel Provokator, Rusia dan Tiongkok Bela Korut di Sidang DK PBB
WELFARE.id-Dewan Keamanan PBB pada Jumat (4/11/2022) menggelar pertemuan darurat di New York atas permintaan Amerika serikat (AS) untuk membahas Korea Utara (Korut).
Washington meminta Dewan Keamanan (DK) PBB untuk meminta pertanggungjawaban Korut atas tindakan uji coba peluncuranrudal balistik baru-baru ini.
Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield juga menekankan pentingnya menerapkan sepenuhnya sanksi DK PBB terhadap Korut.
"Selama satu setengah minggu terakhir, DPRK (sebutan bagi Korea Utara) sangat mengkhawatirkan yang telah kita lihat sepanjang tahun; peningkatan jumlah peluncuran (rudal) yang melanggar Resolusi Dewan Keamanan secara mencolok, retorika yang tidak stabil dan mengancam, dan eskalasi yang terus berlanjut, " kata diplomat AS itu dikutip laman Yonhap News Agency, Sabtu (5/11/2022).
"AS mengecam, dalam istilah yang paling kuat, 13 peluncuran rudal balistik DPRK baru-baru ini sejak 27 Oktober, tetapi uji coba terbaru rudal balistik antarbenua DPRK, ICBM ketujuh tahun ini, sangat memprihatinkan," paparnya juga.
Pertemuan DK PBB yang digelar pada Jumat (4/11/2022) itu merupakan pertemuan ke sembilan yang membahas Korut. Delapan pertemuan sebelumnya berakhir sia-sia terutama karena tentangan dari Rusia dan Tiongkok, dua negara pemegang hak veto.
Kedua negara tersebut memiliki hak veto anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan merupakan tetangga dekat Korut. Sementara pada pertemuan Jumat (3/11/2022), Tiongkok dan Rusia menolak untuk mengalah.
Keduanya bahkan menuduh AS dan Korsel memprovokasi peluncuran rudal Korut terbaru.
Utusan Tiongkok untuk PBB, Zhang Jung menilai bahwa peristiwa terkini dan akar penyebab yang menyebabkan situasi saat ini di Semenanjung Korea sudah sangat jelas bagi semua orang.
Menurutnya, kegiatan peluncuran rudal oleh DPRK baru-baru ini tidak terjadi secara terpisah dan mereka secara langsung terkait dengan kata-kata dan tindakan pihak-pihak terkait.
"AS dan negara terkait, setelah jeda lima tahun telah meluncurkan kembali latihan militer gabungan skala besar mereka dengan ratusan pesawat tempur yang terlibat," kata Duta Besar Tiongkok itu merujuk pada latihan militer gabungan Korsel dan AS.
Utusan Rusia untuk PBB bergabung dengan menuduh AS menghasut peluncuran rudal Korut baru-baru ini. "Kami mencatat dengan penyesalan bahwa baru-baru ini situasi di Semenanjung Korea telah memburuk secara signifikan," kata wakil tetap Rusia untuk PBB Anna Evstigneeva.
"Alasan untuk ini jelas, keinginan Washington untuk memaksa Pyongyang melucuti senjata secara sepihak dengan menggunakan sanksi dan memberikan tekanan dan kekuatan," cetusnya juga. (tim redaksi)
#peluncuranrudal
#korut
#sidangdewankeamanan
#pbb
#amerikaserikat
#korsel
#latihanmiliter
Tidak ada komentar