Tinggalkan Batubara, Emiten DOID Rambah Bisnis Tembaga di Kalteng
Alat berat milik PT Delta Dunia Makmur Tbk melakukan penambangan batubara. Foto: PT Delta Dunia Makmur
WELFARE.id-Meski masih menjanjikan tapi sejumlah perusahaan mulai beralih dari bisnis ’emas hitam’ tersebut. Salah satunya ditunjukan emiten kontraktor penambangan PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) masuk ke bisnis tembaga.
Hal itu dilakukan melalui penyelesaian penempatan dana private placement senilai USD3 juta atau sekitar Rp46,8 miliar (kurs Rp14.600) di Asiamet Resources Limited. Dengan transaksi ini menjadikan DOID sebagai pemegang saham mayoritas di perusahaan yang berbasis di Australia tersebut.
Adapun kerja sama keduanya akan menggarap tambang tembaga Beruang Kanan Main (BKM) di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (15/11/2022), DOID resmi menjadi investor di Asiamet lewat penempatan 230 juta saham biasa dengan harga 1,15 pence per saham. Total transaksi private placement mencapai 2,65 juta poundsterling yang setara dengan USD3 juta.
”Jadi total kepemilikan saham DOID di Asiamet meningkat dari 298 juta saham atau 15,3 persen menjadi 529 juta saham yang setara 24,2 persen," tulis manajemen DOID.
Sebagai pemegang saham terbesar Asiamet, DOID berhak mencalonkan dua dari enam direktur ke dewan direksi Asiamet. Hak ini berlanjut selama DOID memiliki lebih dari 19,9 persen kepemilikan saham.
Adapun jika kepemilikan saham DOID, langsung atau tidak langsung, di bawah 19,9 persen dari modal ditempatkan, maka DOID hanya berhak mencalonkan satu orang direktur pada dewan direksi Asiamet.
Menyusul hak tersebut, DOID atau anak perusahaannya yang dinominasikan juga mendapatkan opsi satu arah yang mendukung DOID untuk memesan USD5 juta tambahan dari saham Asiamet.
Opsi ini dapat dilaksanakan setiap saat setelah pengangkatan dua direktur yang dicalonkan DOID yang akan dilakukan setelah 1 Januari 2023.
”Opsi berlaku selama 12 bulan dan pada saat pelaksanaan opsi, saham akan dihargai 20 persen premium dari rata-rata harga tertimbang berdasarkan volume (VWAP) dalam 10 hari proyek unggulan Asiamet yaitu tambang tembaga BKM terletak di Kalimantan Tengah," tulis juga manajemen DOID.
Proyek tersebut tengah dalam tahap studi kelayakan usaha dan kelayakan kredit. DOID meyakini proyek ini akan menyuplai tembaga dalam proses transisi ke net zero emission.
Proyek BKM memiliki cadangan bijih sebesar 51,5 juta ton pada total tembaga 0,6 persen (303.000 ton), tembaga terlarut 0,4 persen (206.000 ton). Sumber daya terukur, terindikasi, dan tereka dari proyek tersebut adalah sebesar 69,6 juta ton pada 0,6 persen tembaga (452.000 ton).
"Kami yakin Asiamet memiliki proyek yang menjanjikan, yang akan menyediakan tembaga yang sangat dibutuhkan dunia dalam transisi mencapai net carbon zero pada 2050 mendatang," kata Presiden Direktur Delta Dunia Makmur Ronald Sutardja.
Dia juga mengatakan DOID akan melanjutkan dukungan ke Asiamet pada aspek-aspek kunci dalam studi kelayakan ini. Ronald pun meyakini kerja sama dengan Asiamet akan menjadi bagian dari strategi diversifikasi komoditas DOID yang lebih luas, dengan fokus pada komoditas transisi.
"Kami berkomitmen penuh untuk memajukan strategi ESG perseroan, khususnya memperkuat kompetensi inti kami dalam menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dengan cara yang paling efisien dan berkelanjutan," tandasnya. (tim redaksi)
#bisnis
#batubara
#ptdeltaduniamakmurtbk
#doid
#asiamet
#tembaga
#kalimantantengah
Tidak ada komentar