Tak Perlu Berkecil Hati, Anak Prematur juga Bisa Tumbuh Sehat dan Berprestasi
WELFARE id-Angka kelahiran prematur hingga saat ini masih terbilang tinggi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan 1 dari 10 anak lahir prematur. Setiap tahunnya di seluruh dunia diperkirakan ada sebanyak 15 juta anak di seluruh dunia yang lahir prematur. Adapun kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi kurang dari 37 minggu.
“Semua anak butuh dipantau, terlebih bayi prematur. Mereka punya risiko serta tantangan yang lebih kompleks dibandingkan anak-anak yang lahir cukup bulan di awal kelahirannya,” kata Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) saat webinar Peran Orang Tua untuk Dukung Anak Prematur Tumbuh Sehat dan Berprestasi bersama Danone Specialized Nutrition Indonesia, dikutip Rabu (16/11/2022).
Namun, anak prematur memiliki risiko yang tinggi terhadap morbiditas dan mortalitas dikarenakan fungsi organnya yang belum terbentuk sempurna ketika dilahirkan. Untuk itu perawatan anak prematur menjadi hal yang krusial untuk diperhatikan, sehingga anak bisa dapat tumbuh kembang dengan optimal.
Untuk itu, peran orang tua sangat penting untuk menciptakan lingkungan sehat untuk anak yang lahir prematur.
Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam tumbuh kembang anak yaitu kesehatan fisik, belajar dan kognisi, kesehatan mental, dan kualitas hidup.
Mulai dari gangguan pernapasan dan ketergantungan oksigen karena masalah pada paru hingga gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran yang harus dideteksi sedini mungkin. Mereka juga berisiko untuk mengalami gangguan pertumbuhan stunting yang membuat pertumbuhan otaknya menjadi tidak optimal.
Secara kemampuan kognitif dan bahasa, anak lahir prematur harus distimulasi agar mampu mencerna informasi serta berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Ini nantinya akan memengaruhi keterampilan pra sekolah dan akademisnya. “Pemantauan anak-anak, termasuk anak risiko tinggi seperti anak yang lahir prematur harus dilakukan bahkan sampai dia memasuki usia dewasa agar berkembang menjadi SDM yang unggul,” jelasnya.
Ketika memasuki usia sekolah, yang tidak kalah penting untuk diperhatian adalah kesehatan metabolik anak. Karena sering kali menjelang usia remaja, muncul gejala pubertas terlalu dini karena gangguan hormon. Inilah salah satu alasan mengapa pemantauan anak-anak prematur harus dilakukan sesering mungkin dengan melibatkan berbagai macam dokter spesialis.
Dengan melakukan pemantauan secara rutin maka intervensi nutrisi juga dapat dilakukan optimal. Meski anak prematur lahir dengan berat badan yang tidak sama dengan anak lahir cukup bulan, bukan berarti targetnya adalah menjadikan gemuk. Artinya, orang tua harus berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui intervensi nutrisi yang tepat untuk anak lahir prematur. “Orang tua memiliki peran penting untuk mengontrol asupan nutrisi anak lahir prematur sejak dini sehingga kebiasaan makan bergizi seimbang akan membuat anak lahir prematur tumbuh optimal,” ucap Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin.
Sementara itu, Psikolog Anak dan Keluarga, Irma Gustiana Andriani menyebutkan ada enam langkah stimulasi potensi anak prematur yang bisa dilakukan sejak dini. Berikut rinciannya :
1. Deteksi dini
Deteksi dini gangguan kesehatan yang artinya penting bagi orangtua untuk berkonsultasi dengan dokter secara aktif untuk menemukan serta mengatasi segala hambatan yang dialami anak sejak dini.
“Penanganan sedini mungkin sangat penting untuk mencegag ketidakcukupan gizi yang diperlukan untuk perkembangan otak yang optimal," ujarnya.
2. Meningkatkan imunitas untuk meminimalisir segala gangguan kesehatan.
3. Menemukan tanda awal potensi anak.
“Sama halnya dengan anak yang alhir non prematur, anak prematur juga penting untuk mendapatkan pantauan dari orangtua. Perhatikan kebiasaan dan minat anak, berikan peluang untuk eksplorasi dan mendorong kreativitas anak,” tegasnya.
4. Menumbuhkan percaya diri karena mereka rentan terhadap rasa tidak percaya diri.
Bagaimana caranya? “Dengan memberikan kasih sayang, jangan memberikan label tertentu padanya, memotivasi anak untuk mau mencoba, serta puji usahanya ketika melakukan sesuatu.”
5. Modifikasi kegiatan dan terapi
Irma menjelaskan anak yang lahir prematur dengan beberapa hambatan membuat orangtua harus berpikir kreatif agar keinginan anak untuk eksplorasi tetap terpacu. “Sehingga kesempatan pengembangan potensi anak tetap optimal. Misalnya terapi sensori integrasi untuk mengembangkan kemampuan belajar, konsentrasi dan emosinya.”
6. Menjaga kualitas emosi orangtua
Karena apapun bentuk stimulasi yang diberikan kepada anak untuk mengoptimalisasi kemampuannya akan terhambat jika orangtua tidak terampil mengelola emosinya.
Bicara dari sisi orangtua, Irma menyebutkan ada beragam tantangan psikologis yang bisa dirasakan. Mulai dari ketidaksiapan mental, postpartum emotion, tantangan ketika menyusui, kurang percaya diri, kelelahan, kemampuan finansial, masalah keluarga, dukungan pasangan, hingga stigma tentang anak prematur. “Itu mengapa orangtua harus lebih dulu mampu mengelola emosinya. Agar anak tetap berada dalam hubungan yang aman dan nyaman maka bisa dimulai dari penerapan langkah pertama dan kedua,” pungkasnya. (tim redaksi)
#prematur
#anakprematur
#caramengurusanakprematur
#hariprematursedunia
#kesehatan
#tumbuhkembang
Tidak ada komentar