Sukses Meluncur, Roket NASA Artemis Jalani Misi ke Bulan
WELFARE.id-Roket NASA Artemis pada Rabu (16/11/2022) sukses melakukan perjalanan tanpa awak. Misinya yakni mengelilingi bulan setelah sukses meluncur dari Florida dalam penerbangan debutnya, setengah abad setelah misi bulan terakhir di era Apollo.
Peluncuran yang sempat tertunda 2,5 bulan itu memulai program penerus Apollo, Artemis, yang bertujuan mengembalikan astronautt ke permukaan bulan dekade ini dan membangun pangkalan berkelanjutan di sana sebagai batu loncatan untuk eksplorasi manusia di Mars di masa depan.
Roket Space Launch System (SLS) setinggi 32 lantai lepas landas dari Kennedy Space Center NASA pada pukul 1.47 EST menembus kegelapan di atas Cape Canaveral dengan ekor api oranye kemerahan.
"Sekitar 90 menit setelah diluncurkan, bagian atas roket berhasil mendorong kapsul Orion keluar dari orbit Bumi dan pada lintasannya ke bulan," terang NASA mengumumkan.
Lepas landas terjadi pada upaya ketiga untuk meluncurkan roket bernilai miliaran dolar, setelah 10 minggu diliputi oleh kecelakaan teknis, badai berturut-turut, dan dua perjalanan yang mendorong pesawat ruang angkasa keluar dari hanggar ke landasan peluncuran.
Peluncuran ini bukqn tanpa hambatan, sekitar empat jam sebelum peluncuran hari Rabu, para kru harus menangani berbagai masalah secara bersamaan, termasuk katup bahan bakar yang bocor.
Pekerjaan cepat di landasan peluncuran oleh tim teknisi khusus, yang memperketat sambungan longgar di dalam "zona ledakan" yang dibatasi di sekitar roket berbahan bakar hampir penuh, dikreditkan dengan menyelamatkan peluncuran.
Misi Artemis I selama tiga minggu menandai penerbangan pertama gabungan roket SLS dan kapsul Orion, masing-masing dibangun oleh Boeing Co dan Lockheed Martin Corp, di bawah kontrak dengan NASA.
Setelah beberapa dekade dengan NASA berfokus pada orbit rendah Bumi dengan pesawat ulang-alik dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (lihat grafik), itu juga menandakan perubahan besar dalam arah program penerbangan luar angkasa manusia pasca-Apollo.
Artemis bertujuan untuk mengembalikan astronot ke permukaan bulan paling cepat tahun 2025. Lebih didorong oleh sains daripada Apollo, lahir dari perlombaan ruang angkasa AS-Soviet era Perang Dingin yang menempatkan 12 astronot NASA di bulan selama enam misi dari tahun 1969 hingga 1972, program Artemis telah mendaftarkan mitra komersial seperti SpaceX Elon Musk dan luar angkasa lembaga Eropa, Kanada dan Jepang.
Misi Artemis I memerlukan penerbangan Orion selama 25 hari membawa kapsul ke dalam jarak 60 mil (97 km) dari permukaan bulan sebelum terbang 40.000 mil (64.400 km) di luar bulan dan kembali ke Bumi. Kapsul itu diperkirakan akan jatuh ke laut pada 11 Desember.
Setelah 9 jam diluncurkan, kapsul Orion Artemis 1 pun mengirimkan gambar pertama. Gambar ini seperti foto selfie ketika kapsul Orion dalam perjalanan ke Bulan dengan latar belakang Bumi.
Pada saat itu, kapsul Orion berada lebih dari 92.000 kilometer dari Bumi, atau sekitar seperlima dari jarak Bumi ke bulan. Kapsul Orion bergerak dengan kecepatan hampir 8.800 km per jam. “Pemandangan Bumi ini ditangkap dari pesawat antariksa manusia yang belum pernah terlihat sejak 1972 selama misi terakhir Apollo sekitar 50 tahun yang lalu,” kata juru bicara NASA Sandra Jones selama siaran langsung hari ini dikutip dari laman Space.com, Jumat (18/11/2022).
Selain gambar selfie, NASA juga merilis tampilan dari dalam kapsul Orion, yang menunjukkan "penumpang" Komandan Moonikin Campos. Boneka ini untuk menguji setelan seragam oranye yang akan dikenakan astronot di atas kendaraan pada penerbangan berikutnya.
Juga terlihat tampilan internal eksperimen Callisto, kemitraan dengan Amazon untuk menguji teknologi Alexa di luar angkasa. Salah satu jendela kapsul Orion terlihat di sisi kanan tampilan.
Dua kamera lain terletak di dalam pesawat ruang angkasa, menurut pernyataan NASA satu melihat ke luar jendela depan kapsul Orion dan yang lainnya melihat ke luar jendela palka atas. Kamera ini untuk merekam kapsul Orion membuang sistem pembatalan peluncuran sebelumnya dan penyebaran parasut saat mendarat.
Tampilan selfie menunjukkan kapsul Orion di sebelah kiri gambar, termasuk sistem manuver orbitnya, mesin besar yang menggerakkan penerbangannya mengelilingi bulan. Juga terlihat pada gambar adalah satu panel surya dan bagian dari panel kedua.
Secara keseluruhan, kendaraan tersebut membawa empat panel surya yang disusun dalam bentuk seperti salib. Gambar tersebut, sebenarnya, berasal dari salah satu panel tersebut, yang disebut NASA sebagai Sayap Susunan Surya. "Masing-masing dari empat sayap susunan surya Orion memiliki kamera komersial yang dipasang di ujungnya yang telah dimodifikasi untuk digunakan di luar angkasa. Ini memberikan tampilan eksterior pesawat ruang angkasa," kata David Melendrez, Pimpinan Integrasi Citra untuk Program Orion di NASA Johnson Space Center di Houston. (tim redaksi)
#nasa
#misikebulan
#roketnasa
#artemis1
#roketluarangkasa
Tidak ada komentar