Presiden Jokowi Kirim Perpres Pergantian Panglima TNI ke DPR
WELFARE id-Presiden Joko Widodo mengirimkan surat presiden (surpres) terkait pergantian panglima TNI kepada DPR RI di Jakarta, Rabu, kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. "Kami (Istana) sudah menghitung bahwa pada hari ini akan dikirim kepada DPR surpresnya," katanya, dikutip Kamis (24/11/2022).
Namun, DPR belum mengumumkannya secara resmi karena masih menunggu kepulangan Ketua DPR Puan Maharani dari kunjungan kerja ke Kamboja. A5aaPenyerahan secara resmi baru akan diumumkan pada Senin (28/11/2022) oleh Puan dengan Mensesneg Pratikno.
Menurut Pratikno, pengiriman surpres tersebut juga mempertimbangkan reses DPR yang akan dimulai dalam waktu dekat. Saat ditanya siapa nama calon panglima TNI yang diajukan Jokowi, Pratikno enggan menjawab. "Nanti kalau sudah diterima DPR, nanti dari DPR-lah yang menyampaikan," tambah Pratikno.
Dia menjelaskan calon panglima TNI bisa berasal dari tiga kepala staf matra TNI ataupun mantan kepala staf yang masih aktif sebagai anggota TNI. "Kalau calon panglima TNI pasti dari kepala staf atau mantan kepala staf yang masih aktif. Kan gitu aja, clue-nya itu," tandasnya.
Panglima TNI saat ini, yakni Jenderal TNI Andika Perkasa, akan memasuki usia pensiun pada akhir Desember 2022. Andika Perkasa dilantik Presiden Jokowi menjadi Panglima TNI pada tanggal 17 November 2021 sesuai Surat Keputusan Presiden Nomor 106/TNI 2021. Andika saat itu menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, usia pensiun prajurit paling tinggi ialah 58 tahun bagi perwira dan 53 tahun bagi bintara dan tamtama. Andika lahir pada tanggal 21 Desember 1964 atau 57 tahun lalu, sehingga pada 21 Desember 2022 dia berusia 58 tahun.
Menurut UU TNI tersebut, panglima TNI diangkat dan diberhentikan oleh presiden setelah mendapat persetujuan dari DPR. Jika DPR tidak menyetujui calon panglima usulan presiden, maka presiden lalu mengusulkan calon pengganti.
Setidaknya, ada tiga nama yang disebut-sebut mempunyai peluang mengganti Andika di pucuk pimpinan TNI. Semuanya merupakan kepala staf angkatan. Ketiganya yakni Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo.
Di antara ketiga nama itu, nama Yudo belakangan menguat menurut sejumlah pengamat. Pengamat Intelijen, Pertahanan dan Keamanan Ngasiman Djoyonegoro (Simon) meyakini Presiden Jokowi akan melanjutkan tradisi rotasi lintas matra pada pergantian panglima TNI kali ini.
Sejak reformasi, ia menyebut panglima selalu dijabat secara bergantian mulai dari Widodo Adi Sutjipto (TNI AL) 1999-2002; Endriartono Sutarto (TNI AD) 2002-2006; Djoko Suyanto (TNI AU) 2006-2007; Djoko Santoso (TNI AD) 2007-2010 dan Agus Suhartono (TNI AL) 2010-2013.
Lalu Moeldoko (TNI AD) 2013-2015, Gatot Nurmantyo (TNI AD) 2015-2017, Hadi Tjahjanto (TNI AU) 2017-2021 dan Andika Perkasa (TNI AD) 2021-2022.
"Tradisi bergiliran antar matra ini saya kira sebagai bentuk hikmat kebijaksanaan yang dipegang teguh oleh para pemimpin kita dan dituangkan dalam undang-undang. Jika melihat rutenya, peluang ada di TNI AL," kata Simon. (tim redaksi)
#presidenri
#presidenjokowidodo
#jokowidodo
#jokowi
#supres
#pergantianpanglimatni
#panglimatni
#andikaperkasa
Tidak ada komentar