Patut Diwaspadai, Jabar Dikelilingi 4 Sesar Aktif yang Bisa Sebabkan Gempa Besar Lagi
Foto udara usai gempa Cianjur, Jawa Barat. Foto: Istimewa/ Dok.BNPB
WELFARE.id-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, aktivitas Sesar Cimandiri menjadi penyebab gempa bumi di Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6, 21 November lalu. Sesar ini merupakan salah satu dari empat sesar aktif yang mengelilingi Jawa Barat.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa yang menghantam Sukabumi dan Cianjur tersebut berjenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake). "(Gempa) dipicu aktivitas sesar aktif pada zona sistem Sesar Cimandiri,” kata Daryono di akun Twitter-nya @DaryonoBMKG, dikutip Rabu (30/11/2022).
Ia menjelaskan, gempa kerak dangkal dengan frekuensi tinggi ini banyak menimbulkan kerusakan karena guncangan tanah yang disebabkan gempa sangat kuat. Guncangan tanah yang kuat ini lah penyebab banyaknya kerusakan dan kematian akibat gempa.
Selanjutnya, gempa kerak dangkal umumnya diikuti serangkaian gempa susulan yang cukup banyak. Ini karena lapisan tanahnya relatif heterogen dan rapuh.
Gempa susulan ini bahkan masih terjadi hingga Senin, 28 November 2022, dengan mayoritas kekuatan magnitudo 2,0-2,5. Daryono menyebut, zona sumber gempa dangkal di Jawa Barat cukup banyak, seperti Sesar Cimandiri, Sesar Baribis, Sesar Citarik, Sesar Cipamingkis, Sesar Lembang, dan Sesar Cirata.
Meski begitu, studi dari Pusat Studi Gempa Nasional pada 2017 menunjukkan, ada empat sesar aktif besar yang ada di Jawa Barat. Keempat sesar ini adalah Sesar Cimandiri, Sesar Baribis, Sesar Lembang, dan Sesar Ciremai. Keempat sesar ini memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimal 6,5-6,8.
Sesar Lembang menjadi sesar yang memiliki pergerakan geser paling jauh yaitu 5 milimeter (mm) per tahun. Sesar Cimandiri yang membentang 100 km mulai dari Pelabuhan Ratu hingga Padalarang merupakan yang terpanjang.
Akibat kuatnya guncangan gempa tersebut menelan jumlah korban meninggal dunia menjadi 327 orang, per kemarin. Sementara itu, korban hilang pasca gempa bumi bertambah menjadi 13 orang.
Hal tersebut dikarenakan adanya laporan baru orang hilang dari kepala desa sebanyak 8 orang. "Tim gabungan berhasil menemukan 4 jenazah sehingga korban hilang tersisa 5 orang.
Namun berdasarkan laporan yang kami terima, ada laporan korban hilang tambahan pada Selasa (29/11/2022) pagi yang kami terima dari Desa Cijedil sebanyak 6 orang dan dari Desa Mangunkarta sebanyak 2 orang.
Sehingga total korban hilang menjadi 13 jiwa," jelas Komandan Kodim 0608 Kabupaten Cianjur Letkol Arm Hariyanto saat memberikan keterangan pers di Pendopo Kabupaten Cianjur, dikutip Rabu (30/11/2022).
Selanjutnya, untuk korban luka berat yang masih dirawat di RS wilayah Cianjur tersisa 68 orang. Artinya, 40 pasien luka berat yang sebelumnya masih dirawat saat ini sudah pulang dan melakukan rawat jalan. (tim redaksi)
#gempacianjur
#korbanmeninggal
#korbanluka
#empatsesaraktifdijabar
#jawabarat
#bmkg
#gempatektonikkerakdangkal
#gempasusulan
Tidak ada komentar