Breaking News

Listrik di Ibu Kota Ukraina Padam usai Rusia Lakukan Serangan dengan Rudal dan Drone

Warga Ukraina hidup dalam kegelapan setelah listrik di negara itu padam usai diserang rudal dan drone oleh militer Rusia. Foto: Getty Images/Paula Bronstein

WELFARE.id-Serangan militer Rusia terhadap target-target vital Ukraina terus dilakukan. Terbaru, pasukan Rusia menggempur kota-kota dan desa-desa di dekat Ibu Kota Ukraina dengan rudal dan pesawat tidak berawak atau drone. 

Akibatnya, serangan militer Rusia itu mengenai fasilitas pembangkit listrik di Ukraina. Akibatnya, operator Listrik Negara Ukraina mengumumkan pemadaman listrik di Kiev dan tujuh wilayah lain di negara itu usai serangan Rusia yang menghancurkan jaringan energi di negara itu, Sabtu (5/11/2022).

Dilansir dari AP, Sabtu (5/11/2022), hancurnya jaringan listri itu terjadi ketika pasukan Rusia terus menggempur kota-kota dan desa-desa Ukraina dengan rudal dan pesawat tidak berawak yang bukan hanya menimbulkan kerusakan pada pembangkit listrik. 

Tapi, akibat serangan itu juga membuat pasokan air dan sasaran sipil lainnya, seperti rumah sakit untuk warga Ukraina juga hancur dalam perang dua negara bertetangga yang terjadi hampir sembilan bulan tersebut.

Pemadaman listrik terjadwal akan berlangsung di ibu kota Kiev dan beberapa wilayah di sekitarnya seperti Chernihiv, Cherkasy, Zhytomyr, Sumy, Poltava dan Kharkiv.

Namun, karena fasilitas suplai listrik yang hancur maka pemadaman terjadwal untuk jumlah jam tertentu tidak cukup dan sebaliknya akan ada pemadaman darurat, yang dapat berlangsung dalam waktu yang tidak terbatas. 

Untuk diketahui, Pemerintah Ukraina telah bergulat dengan pemadaman listrik dan gangguan pasokan air, sejak Rusia mulai melepaskan rentetan besar serangan rudal dan pesawat tidak berawak ke infrastruktur energi negara itu bulan lalu.

Sementara itu, penembakan Rusia di wilayah Ukraina berlanjut hingga sampai saat ini. ”Sekitar 40 peluru ditembakkan semalam di Kota Nikopol,” terang Gubernur Dnipropetrovsk, Valentyn Reznichenko di Telegram pribadinya. 

Pasukan Rusia menargetkan kota dan daerah Ukraina dengan artileri berat. Target artileri ini bukan hanya fasilitas militer tapi juga fasilitas sipil. Dua kebakaran terjadi dan lebih dari selusin bangunan perumahan dan utilitas serta pipa gas rusak.

"Di tempat lain di kawasan itu, pasukan Ukraina menembak jatuh sebuah pesawat tidak berawak,” terang Gubernur Mykolaiv, Vitali Kim. Di wilayah Mykolaiv selatan, penembakan oleh pasukan Rusia di daerah pedesaan merusak beberapa rumah.

”Tetapi serangan artileri berat dan pesawat tak berawak itu tidak menimbulkan korban. Tapi kerusakan cukup berat di sejumlah rumah penduduk," kata Vitali Kim juga.

Sedangkan kantor Kepresidenan Ukraina melaporkan kalau serangan terbaru Rusia itu setidaknya membuat tiga warga sipil tewas dan delapan lainnya terluka selama 24 jam terakhir.  

Militer Rusia menyerang sembilan wilayah di Ukraina menggunakan drone, rudal dan artileri berat yang menyebabkan kerusakan cukup berat. 

Di wilayah Kherson yang diduduki Rusia, serangan balasan Ukraina sedang berlangsung. Selain itu, Ukraina menuding kalau militer Rusia terus menculik penduduk setempat dengan sejumlah kasus terbaru terjadi selama 24 jam terakhir.

Tapi, militer Rusia telah membantah bahwa drone yang digunakan di Ukraina berasal dari Iran. Senada, Kementerian Luar Negeri Iran untuk pertama kalinya mengakui memasok drone dengan jumlah terbatas ke Rusia.

Namun, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengklaim bagaimanapun ia tidak tahu apakah drone buatan negaranya itu digunakan untuk melawan Ukraina dan menyatakan komitmen Iran untuk menghentikan konflik. (tim redaksi)

#perang
#rusia
#ukraina
#seranginfrastruktur
#fasilitassipil
#listrikpadam
#airbersihlangka
#drone

Tidak ada komentar