Breaking News

Klub Gay di AS Ditembaki, 5 Orang Tewas dan 7 Korban Masih Kritis

Penembakan. Foto: Ilustrasi/ Net

WELFARE.id-Penembakan massal lagi-lagi terjadi di Amerika Serikat. Kali ini, insiden terjadi di klub malam khusus gay di Orlando, Amerika Serikat.

Para pengunjung dari komunitas LGBTQ+ menjadi sasaran penembakan, Sabtu (19/11/2022) malam, waktu setempat. Polisi menyebut aksi penembakan tersebut berhasil dihalau dua orang heroik di klub gay tersebut, sehingga tak memakan korban jiwa lebih banyak lagi.

Melansir bbc, Senin (21/11/2022), peristiwa terjadi di Klub Q yang berlokasi di Colorado Springs. Penembakan terjadi menjelang tengah malam.

Polisi mendapat laporan darurat tentang penembakan pada pukul 23.57 waktu setempat. Tersangka berhasil ditemukan di dalam klub. 

Ada dua senjata api yang juga ditemukan di TKP. Satu hari setelah kejadian, kepolisian mengkonfirmasi serangan ini menewaskan lima orang dan melukai 25 orang lainnya. 

Dari 25 orang yang terluka, tujuh di antaranya dalam kondisi kritis. Tidak diketahui apakah semua korban tewas mengalami luka tembak. 

Namun setelah penembakan, pelaku kemudian ditundukkan oleh seorang pengunjung klub dan kemudian ditangkap oleh polisi yang datang beberapa menit kemudian. "Setelah penembakan, ada senjata api, termasuk satu senapan panjang ditemukan di Klub Q,” ujar Kepala Polisi wilayah tersebut Adrian Vasquez seperti dikutip dari The Associated Press.

Di halaman Facebook-nya, Klub Q menyebut serangan ini sebagai serangan kebencian. "Penyelidik masih mencari motif penembakan dan akan menuntutnya sebagai kejahatan rasial,” kata Jaksa Wilayah El Paso Michael Allen. 

"Tuduhan terhadap tersangka kemungkinan akan mencakup pembunuhan tingkat pertama," tambahnya. Polisi mengidentifikasi pria bersenjata itu sebagai Anderson Lee Aldrich, yang saat ini ditahan dan dirawat karena cedera.

Pelaku penembakan masih muda, yakni berusia 22 tahun. Ia telah ditahan polisi. 

Si penembak disebut menggunakan senapan laras panjang saat menyerang. Polisi belum tahu apakah penembakan yang terjadi adalah kejahatan kebencian atau bukan. 

FBI ikut turun tangan membantu kepolisian setempat. Salah satu saksi mata bernama Joshua Thurman (34) awalnya mengira tembakan itu adalah bagian dari musik. 

Ia kemudian melihat ada tubuh-tubuh tergeletak di lantai, gelas-gelas pecah dan orang-orang menangis. "Tidak ada yang menghalau orang itu datang untuk membunuh kita. Kenapa ini harus terjadi? Kenapa? Kenapa orang-orang harus kehilangan nyawanya?" ujar Thurman.

Wali Kota Colorado Springs John Soothers berkata, peristiwa yang terjadi adalah sebuah tragedi. Ia berkata masyarakatnya akan kuat melawan kebencian.

"Kita adalah komunitas kuat yang telah menunjukkan resiliensi di hadapan kebencian dan kekerasan di masa lalu. Kita akan melakukannya lagi," ujar Soothers.

Sementara itu, insiden penembakan tersebut juga mendapat respons simpatik dari Presiden AS Joe Biden. Ia juga berduka atas kejadian tersebut dan mengecam teror yang terjadi. 

"Kita harus menumpas ketidaksetaraan yang berkontribusi terhadap kekekrasan kepada komunitas LGBTQ+," ajak Biden. (tim redaksi)

#klubgayditembaki
#penembakanmassal
#korbantewas
#teror
#dugaanserangankebencian
#penembakandiamerikaserikat

Tidak ada komentar