Breaking News

Jadi PM Malaysia, Anwar Ibrahim Tolak Terima Gaji Rp280 Juta dan Bakal Potong Gaji Menteri

Anwar Ibrahim kembali menduduki posisi PM Malaysia. Foto: Istimewa

WELFARE.id-Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan, bahwa dirinya tidak akan mengambil gaji saat menjabat sebagai PM Malaysia. 

"Saya telah mengumumkan bahwa langkah pertama untuk mendapatkan kembali kepercayaan rakyat, agar mereka tidak memandang menteri dan pemimpin, terlepas dari partainya, terlepas dari keyakinannya, semuanya hanya memikirkan gaji, kepentingan, kontrak, saham,” ujar Anwar, melansir Malay Mail, Sabtu (26/11/2022).

Maka itu, ia menegaskan menolak gaji sebagai perdana menteri. Melansir New Straits Times, diketahui bahwa besaran gaji seorang PM Malaysia mencapai RM80.000 atau sekitar Rp280,8 juta (kurs Rp3.510/ Ringgit Malaysia). 

Angka tersebut didapatkan dari pernyataan Anwar Ibrahim sendiri. "Saya tidak akan mengambil gaji sebagai perdana menteri karena saya malu mengambil gaji RM80.000 ketika penduduk Orang Asli Village yang saya kunjungi sulit mendapatkan RM400 sebulan. Begitu juga orang yang menerima RM1.500 (gaji minimum)," paparnya.

Sementara itu, menurut informasi dari Malaysiakini, dijelaskan bahwa Undang-Undang Anggota Parlemen (Remunerasi) 1960, perdana menteri dibayar RM22.826,65 per bulan, sementara anggota parlemen dibayar RM16.000,00 per bulan. Jumlah tersebut belum termasuk dengan berbagai tunjangan yang diberikan kepada mereka.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa besaran gaji seorang PM Malaysia sebesar RM 22.826,65 per bulan. Namun dengan sejumlah tunjangan yang diterimanya, total pendapatan seorang PM Malaysia dapat mencapai angka RM80.000 atau sekitar Rp280,8 juta.

Tak hanya menegaskan menolak gaji sebagai PM, Anwar Ibrahim juga akan merampingkan jumlah menteri di kabinetnya. Termasuk juga, memotong gaji para pembantunya nanti.

Lebih jauh, lanjutnya, usulan penurunan gaji di kalangan para menteri dan pengurangan ukuran kabinet sedang dibahas. "Ukuran kabinet pasti akan lebih kecil dan saya meminta menteri baru untuk menyetujui usulan saya untuk mengurangi gaji mereka,” kata Anwar dalam jumpa pers di Kediaman Resmi Perdana Menteri Malaysia, Jumat (25/11/2022).

Melansir The Star, prioritas utamanya adalah mengatasi permasalahan meningkatnya biaya hidup di Malaysia. "Ada perkembangan positif, seperti kekuatan ringgit dan pasar saham saat ini, ini menunjukkan kepercayaan (terhadap) pemerintah,” klaimnya.

Menurut Anwar, pihaknya telah memerintahkan instansi-instansi pemerintah untuk segera mengambil langkah dan menggelar pertemuan paling lambat Senin (28/11/2022). Ia juga mengumumkan bahwa Gabungan Rakyat Sabah (GRS) resmi bergabung dengan pemerintah.

Anwar menuturkan, Ketua Menteri Sabah Hajiji Noor telah memberitahukan keputusan GRS untuk bergabung dengan pemerintah persatuan. Menurut Anwar, ini akan memberi pemerintah persatuan sebesar dua pertiga kursi di parlemen.

"Ini menunjukkan bahwa kita telah melampaui dua pertiga dukungan anggota parlemen yang akan mendorong stabilitas politik. Kita bisa memusatkan perhatian pada upaya menegakkan negara dan memperkuat perekonomian,” yakinnya. (tim redaksi)

#anwaribrahim
#pmbarumalaysia
#pmmalaysia
#anwaribrahimtolakgajipm
#pemilumalaysia
#stabilitaspolitik
#mengambilkepercayaanrakyat
#merampingkankabinet
#pemotongangajimenteri

Tidak ada komentar