Breaking News

Hipper Indonesia Dukung Gagasan Gubernur Kaltim Isran Noor terkait Perimbangan Porsi APBN untuk Daerah

Diskusi daring Bunga Bangsa Society terkait IKN, Pemertaan Pembangunan, Porsi APBN, Infrastruktur dan SDM untuk Menjaga dan Merawat NKRI. Foto: Istimewa 

WELFARE.id-Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berlokasi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) jadi bahan diskusi sejumlah kalangan. Banyak acara diskusi untuk memberikan masukan terkait pembangunan ibu kota negara yang baru tersebut. 

Salah satunya adalah diskusi kebangsaan yang digelar oleh Bunga Bangsa Society terkait IKN, Pemertaan Pembangunan, Porsi APBN, Infrastruktur dan SDM untuk Menjaga dan Merawat NKRI dengan narasumber Ketua Umum Hipper Indonesia, Fathur Rachim. 

Dalam diskusi kebangsaan yang berjudul ”IKN, Pemertaan Pembangunan, Porsi APBN, Infrastruktur dan SDM untuk Menjaga dan Merawat NKRI” yang digelar pada Rabu (2/11/2022) itu secara live zoom.

Dalam diskusi itu, Fathur Rachim mengatakan dipilihnya Kaltim jadi ibu kota baru Indonesia bakal jadi pusat pemerataan ekonomi di Tanah Air dan juga pusat ekonomi bagi warga Kaltim. 

”Penunjukan Kaltim jadi IKN Nusantara bagai durian runtuh untuk jadi pusat perekonomian baru,” terangnya. Dia juga mengatakan, sejak dulu Kaltim telah berjuang untuk mendapatkan dana bagi hasil yang adil. 

Misal dana reboisasi dan berbagai dana lainnya dari pemerintah pusat tapi sangat sulit karena aturannya harus mengubah undang-undang. ”Meski undang-undang sudah diubah tapi hak dana bagi hasil itu masih seret,” kata Fathur Rachim juga.

Nah, dengan penunjukan IKN di Kaltim maka salah satu cara untuk mendapatka hak bagi hasil yang lebih besar masyarakat Kaltim. ”Tapi perlu diingat dipilihnya Kaltim membuat kecemburuan 11 provinsi lain yang awalnya diproyeksikan jadi lokasi IKN,” katanya juga. 

Lantaran, dipilihnya Kaltim jadi IKN Nusantara pasti akan membuat 11 provinsi calon IKN seperti Jawa Barat, Kalsel, dan lainnya tidak happy. ”DKI Jakarta saja tidak happy dengan penunjukan Kaltim ini. Itu pendapat saya,” lanjutnya. 

Tapi dengan dipilihnya Kaltim, akan berdampak multy effect bagi provinsi-provinsi yang ada di sekitar Kaltim. ”Contohnya, Sulawesi yang bisa jadi hub atau lokasi pengiriman barang ke IKN karena lokasinya dekat dengan Kaltim,” paparnya juga. 

Fathur pun memaparkan kalau selama ini, porsi APBN yang mencapai Rp3.000 triliun lebih selama ini sekitar 73 persen digunakan oleh pemerintah pusat, dan sisanya sebesar 27 persen dialokasikan untuk dana bagi hasil bagi 34 provinsi dan 514 kabupaten. 

”Tapi tinggal 2 bulan lagi, serapan dana APBN masih tersisa sekitar Rp1.200 triliun. Itu kata Menteri Keuangan Sri Mulyani. Tapi, pemerintah pusat selalu bilang serapan anggaran di daerah atau APBD selalu kurang,” paparnya juga. 

Padahal, tahun lalu sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) APBN 2021 mencapai Rp600 triliun lebih. ”Jadi logika, untuk membangun IKN Nusantara yang katanya hanya Rp600 triliun, maka dengan menggunakan Silpa APBN 2021 sudah cukup,” cetusnya.

Jadi, dengan APBN 2022 yang belum terserap Rp1.200 triliun lagi bisa digunakan untuk pembangunan IKN Nusantara. ”Dengan dana sebesar itu, maka pembangunan di IKN Nusantara bukan hanya kualitas tapi juga kuantitas,” lanjutnya.  

Selain itu, Fathur juga meminta kepada Kementerian Keuangan apabila Silpa APBN tahun 2022 nanti yang diperkirakan sama dengan APBN 2021 yakni Rp600 triliun didistribusikan ke pemerintah daerah maka pembangunan di daerah akan meningkat dua kali lipat.

”Contohnya di Provinsi Kaltim, jalanan di Mahakam Hulu, Kubar itu sangat parah. Dengan dana Silpa APBN disalurkan ke pemerintah daerah akan bisa membangun jalan rusak yang jadi kewenangan pemerintah pusat,” katanya lagi. 

Jadi, Fathur sangat mendukung ide besar Gubernur Kaltim Isran Noor yang meminta porsi pembagian APBN untuk daerah diperbesar, sesuai amanat konstitusi yakni 50+1 maka seluruh pemerintah provinsi, kota dan kabupaten akan senang. 

Karena, dengan porsi pembagian APBN yang adil maka besaran APBD daerah di seluruh Indonesia akan meningkat dua kali lipat. ”Tapi kalo pola pembagian APBN masih seperti ini yang senang hanya Kaltim dan daerah sekitarnya,” ucapnya lagi. 

Tapi kalau ide Gubernur Kaltim Isran Noor yakni perimbangan APBD dan APBN untuk seluruh daerah Indonesia didorong dan bisa direalisasikan maka akan membuat seluruh daerah di Indonesia makmur. (tim redaksi)

#ibukotanegara
#iknnusantara
#perimbangankeuangan
#apbndanapbd
#diskusikebangsaan
#bungabangsasociety
#ketuaumumhipperindonesia
#fathurrachim

Tidak ada komentar