Breaking News

Hari Ini, Bareskrim Polri Jadwalkan Gelar Perkara untuk Kasus Gagal Ginjal Akut

Obat sirup. Foto: Ilustrasi/ Net

WELFARE.id-Bareskrim Polri membidik lima perusahaan lain dalam penyelidikan kasus gagal ginjal akut yang menewaskan ratusan anak di Tanah Air. Kelima perusahaan itu diduga juga menerima bahan baku mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dari CV Samudera Chemical.

"Ada perusahaan-perusahaan lain yang kami perintahkan untuk segera didatangi," kata Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto kepada wartawan, dikutip Rabu (16/11/2022). Ia menjelaskan, perusahaan yang diperiksa tidak semuanya bergerak di bidang farmasi. 

Namun, ada juga yang bergerak di bidang produk makanan. "Kita sedang melakukan pengecekan, kita akan dalami jangan sampai beredar makanan atau apa. Kita akan pastikan produk-produknya aman atau tidak," ungkap jenderal bintang satu itu.

Pipit tak memerinci nama dan sebaran detail lokasi kelima perusahaan tersebut. Hanya, dia menyebut ada di wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Kudus, Jawa Tengah.

"Kita sedang mengembangkan lima perusahaan yang diduga mendapatkan distribusi propilen glikol (PG) yang ada kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG)," imbuhnya. Ia juga menuturkan, salah satu pendalamannya adalah memastikan ada tidak bahan baku campuran EG dan DEG melebihi ambang batas yang digunakan perusahaan tersebut. 

Seperti tiga perusahaan sebelumnya, yakni PT Yarindo Farmatama, PT Universal Pharmaceutical Industries, dan PT Afi Farma Pharmaceutical Industries. "Karena kita dapat temuan di lapangan, ternyata perusahaan pemasok yang diduga mendistribusikan ada beberapa drum ya yang mengandung EG dan DEG ternyata mereka bukan hanya ke tiga perusahaan tadi yang selalu kita sebutkan, tapi juga ke perusahaan lain," beber ketua tim investigasi kasus gagal ginjal akut itu.

Kasus gagal ginjal akut misterius (acute kidney injury/AKI) telah menewaskan 195 anak di sejumlah wilayah. Ratusan anak meninggal diduga kuat akibat meminum obat sirup tercemar EG dan DEG.

Selain memanggil pihak perusahaan yang dicurigai menerima pasokan bahan tercemar, pihaknya juga mengumumkan akan segera gelar perkara penetapan tersangka kasus gagal ginjal akut yang menewaskan ratusan anak. Penyidik telah mengantongi data-data dugaan pelanggaran sejumlah perusahaan dalam memproduksi obat sirup.

"Paling lambat Rabu (16 November 2022) baru melakukan gelar perkara penetapan tersangka," ulasnya. Pipit menyebut gelar perkara ini untuk PT Yarindo PT Yarindo Farmatama, PT Universal Pharmaceutical Industries, PT Afi Farma Pharmaceutical Industries, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Ia mengaku telah memeriksa sejumlah pihak baik dari tiga perusahaan farmasi itu maupun BPOM. Dari BPOM telah diperiksa empat saksi. 

Keempat orang menjelaskan masing-masing terkait deskripsi pekerjaaan yang diemban. "Di bidang pengawasan tugasnya apa, ngapain saja. Ahli farmasi juga sudah diperiksa, tinggal ahli hukum pidana ya," tuntasnya. (tim redaksi)

#kasusgagalginjalakutpadaanak
#bareskrimpolri
#obatsiruptercemaregdandeg
#etilenglikol
#dietilenglikol
#ahlifarmasi
#perusahaanfarmasi
#gelarperkara

Tidak ada komentar