Harga Gas di Eropa Merangkak Naik, Batu Bara Ikut Terkerek 12%
WELFARE.id-Harga batu bara terus melambung sejalan dengan terus merangkaknya harga gas serta kekhawatiran pasokan energi di Eropa. Pada perdagangan Rabu (23/11/2022), harga batu bara kontrak Desember di pasar ICE Newcastle tercatat USD356,1 per ton. Harganya naik tipis 0,31%.
Kenaikan tersebut, memperpanjang tren positif pasir hitam yang harganya selalu menguat sejak sepekan terakhir. Dalam sepekan, harga batu bara melesat 12,7% secara point to point.
Harga pasir hitam masih anjlok 7,1% sebulan tetapi masih melesat 101,2% setahun. Terus menguatnya harga pasir hitam ditopang oleh melonjaknya harga gas karena kekhawatiran pasokan terus meningkat.
Batu bara adalah sumber energi alternatif untuk gas, sehingga kenaikan harga gas akan langsung mengerek harga batu bara. Harga gas terus merangkak naik karena adanya persoalan pengiriman dari Amerika Serikat (AS), serta ancaman pemangkasan pasokan dari Rusia.
Pengiriman LNG dari AS dikhawatirkan terganggu setelah produsen LNG Freeport menunda operasi kilang mereka di Texas. Kilang tersebut berhenti operasi sejak Juni 2022 terjadi ledakan.
Sementara itu, perusahaan Rusia Gazprom mengancam akan menghentikan aliran gas alam ke Eropa yang dikirim melalui jalur darat Ukraina mulai Senin (28/11/2022) pekan depan. Komisi Eropa untuk Ekonomi Paolo Gentiloni mengingatkan Eropa akan menghadapi kesulitan besar tahun depan dalam memenuhi pasokan gas jika perang Rusia-Ukraina tidak juga berakhir.
"Jika perang tidak berakhir maka ada risiko besar pada musim dingin tahun depan, lebih besar dibandingkan apa yang dihadapi musim dingin tahun ini," tutur Gentiloni, dikutip dari Euronews, Jumat (25/11/2022). Meningkatnya harga gas membuat harga batu bara ikut melambung.
Padahal, batu bara masih memadai dan tidak mengalami persoalan besar. Pasokan batu bara di terminal barat daya Eropa mencapai 5,89 juta ton pada akhir pekan lalu.
Level tersebut adalah yang tertinggi sejak 17 Oktober 2022. Pasokan dari Tiongkok juga masih memadai.
Wilayah Shanxi yang menyumbang dua pertiga produksi batu bara Tiongkok melaporkan lonjakan produksi. Produksi batu bara di wilayah Shanxi menembus 1,07 miliar pada Januari-Oktober 2022 atau naik 7,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Seperti diketahui, Otoritas Maritim Swedia mengeluarkan peringatan tentang dua kebocoran di pipa Nord Stream 1 pada Senin (26/9/2022) lalu. Ini terjadi tak lama setelah kebocoran pada pipa Nord Stream 2 terdekat ditemukan.
Diduga, kebocoran tersebut adalah hasil sabotase dari Rusia. "Tidak ada pilihan yang bisa dikesampingkan saat ini," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, seperti dikutip dari Reuters.
Saat kebocoran ditemukan, tidak ada pipa yang memompa gas ke Eropa. Insiden tersebut juga akan menggagalkan harapan yang tersisa bahwa Eropa dapat menerima gas melalui Nord Stream 1 sebelum musim dingin.
Kekhawatiran soal pasokan gas inilah yang membuat harga gas melonjak dan ikut melambungkan harga batu bara kembali mengingat batu bara adalah sumber energi alternatif. Keringnya pasokan gas ke Eropa membuat sejumlah negara meningkatkan pemesanan batu bara, terutama Jerman.
Jerman akan mengoperasikan 20 unit pembangkit listrik batu bara mereka untuk mengarungi musim dingin. Sebagian besar pembangkit tersebut seharusnya pensiun pada akhir tahun ini
Sejumlah perusahaan pengelola batu bara tengah menyiapkan prasaran untuk memastikan pembangkit bisa beroperasi kembali. Di antaranya adalah Steag dan Evonik.
Steag memastikan pembangkit mereka bisa beroperasi penuh, termasuk pembangkit di Dortmund yang memasok listrik bagi 1,3 juta rumah tangga. Lima dari enam pembangkit Steag seharusnya pensiun pada tahun ini.
Evonik juga akan memperpanjang usia pembangkit mereka yang seharusnya pensiun musim dingin ini. "Sesungguhnya butuh usaha yang sangat banyak untuk mengamankan pasokan energi bagi kami dan Jerman. Namun, kesulitan itu harus dikesampingkan karena lebih sulit lagi jika kami tidak memiliki pasokan energi dan listrik pada musim dingin ini," tutur Heiko Mennerich dari Evonik, seperti dikutip dari National Public Radio.
Salah satu upaya berat Evonik adalah mendapatkan pasokan batu bara yang semakin sulit dan mahal di Eropa, Persaingan ketat mendapatkan pasokan dan terbatasnya produksi membuat pasir hitam diperkirakan masih melambung hingga tahun depan. (tim redaksi)
#hargabatubaramelambung
#hargagasdieropanaik
#kenaikanhargagasdieropa
#perangrusiaukraina
#sumberenergialternatif
#kekhawatiranpasokangas
Tidak ada komentar