Donald Trump Kembali Calonkan Diri untuk Pilpres AS 2024, Disambut Dingin Pasar Keuangan
Mantan Presiden AS Donald Trump. Foto: Istimewa/ AP/ Andrew Harnik
WELFARE.id-Mantan Presiden Donald Trump merealisasikan ucapannya dengan mengumumkan pencalonan kembali dirinya sebagai calon presiden di Pemilu Amerika Serikat (AS) 2024, Selasa (15/11/2022) lalu. Trump yang berasal dari Partai Republik
mengatakan, bahwa dia memiliki rencana besar untuk masa jabatan keduanya.
"Untuk membuat Amerika hebat dan mulia lagi, malam ini saya mengumumkan pencalonan saya sebagai Presiden Amerika Serikat,” ujarnya lantang, melansir Reuters, Kamis (17/11/2022).
Dalam pidato hampir satu jam pada hari Selasa (15/11/2022), Trump mengecam para pendahulunya, pengkritiknya, otoritas federal, negara bagian, dan distrik yang menyelidiki dirinya. Dia juga mengecam pers.
Trump mengulangi seruannya untuk fungsi kepolisian yang lebih keras, reformasi pemilihan umum untuk menghilangkan pemungutan suara lebih awal dan penghitungan yang lebih cepat, undang-undang imigrasi yang lebih ketat, undang-undang tentang kesejahteraan sosial yang lebih konservatif, dan anggaran militer yang lebih besar. Dia juga bersumpah, jika terpilih, untuk “segera” menancapkan bendera Amerika di Mars.
"Kebangkitan Amerika dimulai sekarang," kata mantan presiden berusia 76 tahun itu kepada ratusan pendukung yang berkumpul di kediaman mewahnya di Mar-a-Lago di Florida, melansir kantor berita AFP.
Ia juga sudah mengajukan dokumen resmi 2024 kepada otoritas pemilu AS beberapa saat sebelum membuat pengumuman publiknya. Trump, yang kalah dalam Pilpres 2020 dari Joe Biden setelah dimakzulkan dua kali oleh Dewan Perwakilan Rakyat, mengumumkan pencapresan dirinya dengan beberapa potensi hambatan.
Trump menjadi sasaran berbagai penyelidikan atas perilakunya sebelum, selama, dan setelah masa jabatan pertamanya sebagai presiden, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan dia didiskualifikasi.
Ini termasuk tuduhan penipuan dari bisnis keluarganya, perannya dalam penyerbuan tahun lalu ke gedung Capitol AS, upayanya untuk membatalkan pemilu 2020, dan menyembunyikan dokumen rahasia di Mar-a-Lago.
Untuk saat ini, gubernur Florida Ron DeSantis tampaknya akan menjadi penantang utama Trump di Partai Republik, selain Senator Texas Ted Cruz, Gubernur Virginia Glenn Youngkin, mantan menteri luar negeri Mike Pompeo dan mantan Gubernur Carolina Selatan Nikki Haley. Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengungkapkan, Donald Trump telah mengecewakan AS selama menjabat sebagai presiden.
Hal tersebut diungkapkan setelah mengetahui pengumuman Trump yang kembali mencalonkan diri pada pemilihan presiden (Pilpres) mendatang. "Donald Trump telah mengecewakan Amerika," cuit Biden di akun Twitter-nya, Rabu (16/11/2022).
Cuitan Biden juga disertai unggahan video kompilasi yang menyebut Trump telah mencurangi ekonomi orang kaya, menyerang layanan kesehatan, memanjakan para ekstremis, menyerang hak perempuan, dan menghasut massa untuk melakukan kekerasan. Biden mengatakan, seluruh aksi yang dilakukan Trump dalam upaya membatalkan kekalahan Trump pada Pilpres 2020.
Dampak pencalonan terhadap pasar keuangan
Sementara itu, dari sisi ekonomi, pencalonan kembali Trump tidak memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan pasar keuangan. "Saya kira pengumuman yang disampaikan itu tidak begitu berarti bagi masyarakat Amerika dan dengan lemahnya hasil pemilu sela, maka hal itu tampaknya bisa mengurangi (dukungan) pencalonan,” kata Kepala Ekuitas Asia-Pasifik Joshua Crabb.
Pada tahun ini, Wall Street melihat sebagian besar politik AS mengalami kemunduran dengan kekhawatiran pada makroekonomik. Kebijakan Bank Sentral Amerika saat ini yang bertindak sebagai pendorong pasar keuangan.
Akan tetapi, pengumuman Trump tersebut sedikit mengejutkan investor, meski Trump sebelumnya sudah memberikan sinyalemen akan mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika suatu hari nanti.
"Ini harusnya menjadi rahasia paling buruk di dunia. Ada banyak hal yang mungkin menjadi prioritas yang mungkin bisa berubah dalam semalam,” imbuh Kepala Investasi Glenview Trust Company Bill Stone.
Sekarang ini, masih sulit untuk memprediksi tatanan pemilu presiden Amerika Serikat berikutnya. Yang pasti, kondisinya tidak mungkin mirip dengan keadaan saat ini atau ketika Trump menjabat sebagai orang nomor satu di Amerika, yakni periode 2017 - 2021. Ketika itu, inflasi cenderung lebih rendah.
Sedangkan menurut Direktur Bidang Komunikasi Gedung Putih dan Pendiri Skybridge Capital Anthony Scaramucci, Trump adalah Holy Trinity untuk pelumas pasar, stimulus, tokoh yang melalui pembelanjaan defisit, suku bunga rendah, pemasukan negara yang tinggi dan kurangnya regulasi. Namun pasar juga tahu, Trump adalah orang yang menciptakan ketidakstabilan politik.
Sebatas informasi, ini akan menjadi kampanye pencapresan Trump yang ketiga. Pada 2016, Trump dan Partai Republik berhasil meraih kekuasaan, mengambil kendali Gedung Putih, dan mempertahankan suara mayoritas mereka di kedua kamar Kongres.
Namun, pada pemilu sela tahun 2018, Partai Demokrat kembali memenangkan mayoritas kursi di DPR setelah berkampanye besar-besaran mengkritik kepemimpinan Trump. Trump kemudian kalah dari Joe Biden pada pemilu 2020, sementara Demokrat memenangkan kendali atas 100 kursi senat.
Pemilu 2024 diperkirakan akan sama seperti 2020, mengingat Presiden Joe Biden telah menegaskan bahwa ia bermaksud mencalonkan diri kembali pada pemilihan mendatang. (tim redaksi)
#pencalonankembalidonaldtrump
#calonpresidenamerikaserikat
#donaldtrump
#partairepublik
#pemiluamerikaserikat2024
#pilpresamerikaserikat2024
#presidenamerikaserikatjoebiden
Tidak ada komentar