Disukai Anak-Anak, Tapi 5 Makanan Ini Dilarang untuk Dikonsumsi Anak ADHD
Macaroon warna-warni. Foto: Ilustrasi/ Net
WELFARE.id-Memiliki anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) perlu ditangani secara spesifik oleh orang tua. Salah makan bisa membuat anak hiperaktif.
Sebab, anak dengan ADHD memiliki gangguan pola makan utamanya dalam pemenuhan nutrisi. Namun, beberapa makanan mungkin dapat memengaruhi atau menjadi pemicu beberapa gejala pada sebagian anak ADHD.
Jadi disarankan untuk menghindari konsumsi makanan yang bisa memicu hiperaktif pada anak. Merangkum berbagai sumber, Kamis (17/11/2022), beberapa makanan tidak terduga yang bisa bikin anak menjadi hiperaktif:
1. Jeruk
Jika biasanya jeruk dikonsumsi anak untuk memenuhi vitamin C dan nutrisi, tidak demikian dengan anak ADHD. Menurut Safe Kids, salisilat di dalam jeruk dapat menyebabkan tubuh anak-anak menjadi hiper, terutama setelah memakannya secara konsisten.
Meskipun mengandung salisilat, namun jeruk masih dianggap sebagai makanan sehat. Tetapi, jika orang tua melihat bahwa perilaku anak-anak berubah setelah makan buah ini, sebaiknya kurangi jumlah dan waktu pengonsumsiannya untuk mengurangi gejala hiperaktif pada anak.
2. Susu sapi
Susu sapi merupakan salah satu minuman pertama di luar ASI dan susu formula yang dianjurkan untuk diminum anak kecil karena kandungan kalsium dan proteinnya yang tinggi. Namun, mungkin protein yang diinginkan itulah yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif.
Menurut sebuah studi pada 2019, anak-anak yang memiliki alergi susu sapi, khususnya protein kasein, ditemukan menjadi hiper setelah minum susu. Hiperaktifnya sedemikian rupa sehingga anak-anak tidak bisa tidur karena mengonsumsi susu.
Tetapi, setelah mengubah pola makan untuk tidak lagi memasukkan susu, hiperaktif pada semua anak menurun. Mereka yang awalnya tidak bisa tidur juga bisa mendapatkan istirahat yang sangat dibutuhkan.
3. Keju
Sama seperti mereka yang alergi susu sapi, keju juga bisa menyebabkan reaksi hiper yang sama terjadi pada anak-anak. Sebab keju merupakan makanan olahan turunan susu sapi.
Menurut NutritionCare.net, ketika anak-anak makan terlalu banyak kasein dan mereka memiliki alergi susu, tubuh mereka tidak dapat memproses kasein. Ketika ini terjadi, kimia tubuh berubah, kemudian memengaruhi otak dan hasil hiperaktif.
Meskipun ini umum terjadi pada anak-anak yang menderita ADHD, perilaku hiper dapat terjadi tanpa kondisi ini. Dengan demikian, jika keju tampaknya menyebabkan anak-anak menjadi hiperaktif setelahnya, maka produk susu mungkin perlu dikurangi atau dihilangkan dari makanan.
4. Saus tomat
Sebuah standar bagi banyak anak untuk mencelupkan makanan favorit mereka ke dalam saus tomat ternyata dapat menyebabkan anak-anak menjadi hiper setelah makan.
Menurut The Guardian, bahan kimia alami yang ditemukan di beberapa tanaman yang disebut salisilat dapat menyebabkan otak anak-anak menjadi kecanduan makanan tertentu. Jadi, jika makanan tersebut diberikan dalam jumlah banyak seperti saus tomat, maka dapat menyebabkan tubuh menjadi hiperaktif.
5. Makanan dengan pewarna buatan
Menurut sebuah penelitian pada 2007 yang didanai oleh Food Standards Agency, enam pewarna makanan terbukti menyebabkan anak-anak menjadi hiper setelah mengonsumsinya. Enam pewarna tersebut meliputi sunset yellow FCF (E110), quinoline yellow (E104), carmoisine (E122), allura red (E129), tartrazine (E102), dan ponceau 4R (E124).
Sementara itu, menurut NHS, pewarna buatan ini sering ditemukan dalam berbagai makanan dan minuman seperti jus buah, es krim, soft drink, dan banyak lagi. Bahkan, perusahaan seperti Mars dan Kellogg memutuskan untuk menghilangkan pewarna dari produk mereka, lalu menggantinya dengan buah dan sayuran. (tim redaksi)
#adhd
#anakhiperaktif
#jenismakananyangdilaranguntukadhd
#sususapi
#keju
#makananberperwarna
#makananpemicuadhd
#makananpemicuanakhiperaktif
Tidak ada komentar