Breaking News

Deteksi Penyakit TBC, Relawan Gelar Skrining Kesehatan di Pemukiman Suku Badui

Relawan kesehatan melakukan pengecekan terhadap wanita suku Badui. Foto: Antara

WELFARE.id-Guna mendeteksi penularan penyakit tuberculosis (TBC), organisasi kemanusiaan Sahabat Relawan Indonesia (SRI) akan menggelar skrining di pemukiman Badui di pedalaman Kabupaten Lebak Provinsi Banten. 

Skrining penyakit TBC itu juga guna mengukur derajat kesehatan masyarakat suku terasing tersebut. ”Kami menargetkan skrining TBC sebanyak 200 orang warga Badui," terang Ketua Koordinator SRI Muhammad Arif dalam keterangannya, Minggu (20/11/2022).

Pelaksanaan skrining TBC pada masyarakat badui itu akan dilakukan awal Desember 2022 bekerja sama dengan Paguyuban Warga Banten (Puwnten), PT Krakatau Sarana Industri (KSI) dan RS Andalucia Serang.
 
Skrining akan dilakukan dengan peralatan X-Ray Artificial Intelligence untuk memberikan hasil diagnosis TBC pada warga badui yang lebih cepat dan lebih efisien.
 
Kegiatan itu bertujuan untuk menurunkan prevalensi TBC, dimana di masyarakat Badui cukup tinggi kasus penyakit tersebut. Sehingga perlu penanganan secara komprehensif dan berkelanjutan.
 
Lantaran, katanya juga, jika tidak segera ditangani permasalahan penyakit TBC yang diderita warga Badui bisa menularkan kepada warga lainnya dan akhirnya makin banyak yang tertular.
 
Skrining TBC dengan target 200 warga Badui dan sekitarnya itu terutama kepada warga yang memiliki kontak erat dengan pasien TBC yang saat ini sedang didampingi organisasi itu.
 
"Jika pemeriksaan miskrokopis ditemukan bakteri tahan asam (BTA) pada sampel dahak maka ditindaklanjuti dengan pengobatan anti TBC (OAT) selama enam bulan. Pengobatan itu untuk memutus mata rantai penularan TBC," paparnya juga. 

Menurut Arif juga pihaknya sudah menghubungi Dirjen Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Imran Pambudi terkait skrining penyakit TBC pada warga Badui tersebut. 
 
Bahkan, Kemenkes siap menindaklanjuti pengobatan setelah skrining yang dilakukan di pemukiman Badui tersebut.
 
Saat ini, kata dia, pihaknya melaksanakan skrining TBC untuk membantu pemerintah, karena kasus TBC di Tanah Air menempati peringkat ketiga setelah India dan Tiongkok (China Red).
 
Untuk diketahui, kasus TBC di Indonesia berjumlah 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.
 
"Kami sebagai relawan peduli untuk menurunkan prevalensi TBC agar masyarakat hidup sehat dan terbebas penyakit ini. Salah satunya caranya dengan melakukan skrining pemukiman warga Badui," tandas Arif juga. (tim redaksi)

#kesehatan
#skriningkesehatan
#tuberculosis
#tbc
#sahabatrelawanindonesia
#wargabadui
#kabupatenlebak
#provinsibanten

Tidak ada komentar