Cari Tahu Penyebab Kematian, Besok Dua Korban Tragedi Kanjuruhan Diautopsi
WELFARE.id-Satu bulan sudah kasus tragedi Kanjuruhan terjadi. Hingga kini, penyelidikan atas kasus yang merenggut nyawa 135 irang itu masih berlangsung. Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF, Akmal Marhali mengatakan, autopsi terhadap dua korban tragedi Kanjuruhan pada Sabtu besok, salah satunya untuk mencari tahu penyebab pasti kematian para korban. Menurut Akmal, jika para korban terbukti tewas karena racun yang ada di gas air mata, maka pengusutan kasus tragedi Kanjuruhan bakal lebih melebar.
"Kalau sampai hasil autopsi menyatakan korban meninggal karena racun di gas air mata, ini akan bisa dikembangkan dan tersangka bisa lebih banyak," ujarnya, Jumat (4/11/2022).
Dua jenazah korban yang akan diautopsi pada Sabtu besok merupakan kakak beradik. Mereka bernama Natasya Debi Ramadani, 16 tahun, dan Naila Debi Anggraini, 13 tahun.
Akmal menyebut awalnya ada 10 korban yang hendak dilakukan ekshumasi, namun para keluarga korban mengundurkan diri dan tak ingin autopsi dilakukan. Devi Athok, orang tua Nastasya san Naila, juga sempat membatalkan izin autopsi. Namun setelah diyakinkan oleh TGIPF, Devi membolehkan autopsi berlanjut.
Akmal mengungkapkan, pihaknya tidak menutup pintu bagi keluarga lain yang menginginkan agar jenazah keluarganya diautopsi demi kepentingan penyelidikan. Sebab dengan semakin banyak korban yang diperiksa, hasil autopsi bakal semakin lebih akurat. "Kalau ada keluarga korban lainnya mau, ya kami terima," ujar Akmal.
Dalam proses autopsi pada korban nanti, Biro Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Timur hanya akan memfasilitasi proses autopsi. Sementara pengerjaan autopsi kedua korban tragedi Kanjuruhan ini bakal dilakukan oleh tim Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia atau PDFI Jawa Timur.
Proses autopsi itu akan dilakukan dengan cara ekshumasi, yakni dengan penggalian makam korban dan pemeriksaan dilakukan langsung di tempat.
Sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan kembali menjalani pemeriksaan terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan itu. Dalam pemeriksaan yang digelar di Ditreskrimum Polda Jawa Timur (Jatim) itu, Iriawan dicecar sebanyak 35 pertanyaan oleh penyidik gabungan Bareskrim Polri dan Polda Jawa Timur.
Iriawan menjalani pemeriksaan lebih kurang sekitar lima jam. Tiba pukul 10.17 WIB, ia baru keluar dari ruang penyidik sekira pukul 15.06 WIB. "Tadi kami memenuhi panggilan Polda Jatim. Karena Minggu lalu belum bisa hadir lantaran beberapa kegiatan, rakor dan Piala Dunia," ujar pria yang akrab disapa Iwan Bule itu kepada awak media di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (3/11/2022).
Dalam proses pemeriksaan kedua yang dijalaninya itu, Iwan menyerahkan sejumlah dokumen yang diminta oleh penyidik. "Alhamdulillah tadi selain berita acara tambahan ada dokumen pendukung. Dokumen banyak yang jelas untuk pendukung kepada penyidik dokumen yang kami sampaikan," tandasnya.
Selain itu ia juga dicecar sejumlah pertanyaan. Hanya saja Iwan Bule enggan menyampaikan pertanyaan dari penyidik yang sempat ditanyakan kepadanya. "Nanti mungkin secara teknis ditanyakan penyidik," ujarnya. (tim redaksi)
#tragedikanjuruhan
#penyelidikankasuskanjuruhan
#autopsikorbankanjuruhan
#iwanbule
#pssi
#TGIPF
Tidak ada komentar