Bukan Faktor Makroekonomi, Pakar Bisnis Ini Ungkap Alasan Lain Dibalik PHK Massal Startup
E-commerce Shopee. Foto: Ilustrasi/ Net
WELFARE.id-Perusahaan rintisan (startup) digital ramai-ramai PHK karyawan. Mulai dari Shopee, GoTo, Ruangguru, dan Grab melakukan gelombang PHK tahun ini
Alasannya senada, karena pelambatan ekonomi global dan efisiensi kerja. Namun akademisi sekaligus pakar bisnis Rhenald Kasali ragu penyebabnya karena kondisi makroekonomi.
"Kalau saya lihat selama pandemi justru banyak sekali mereka yang diuntungkan. Semua orang menggunakan jasa mereka, tetapi apakah itu sustainable?” kata Rhenald melalui channel YouTube miliknya, dikutip Rabu (23/11/2022).
Menurutnya, maraknya PHK oleh startup kemungkinan disebabkan oleh dua hal, yaitu bakar uang berlebihan dan produk yang ditawarkan kurang diminati. "Kalau bakar uang secara berlebih yang terjadi adalah kompetisi di antara mereka,” jelasnya.
Ia mencontohkan produk Ruangguru. "Sekarang kami lihat kursus gratis ada di mana-mana. Jadi ini masalah model bisnis dan kecocokan,” ujarnya.
Menurutnya, resesi tidak selalu berdampak terhadap semua bangsa di seluruh dunia. "Jangan mencari kambing hitam. Barangkali kita sendiri yang mismanagement,” kritiknya.
Coba, lanjutnya, buka laporan keuangan perusahaan. "Jelaskan dengan sebaik-baiknya. Jangan-jangan Anda bakar uang memang berlebihan,” imbuhnya.
Rhenald menilai bahwa situasi saat ini tidak cukup hanya online. Namun online to offline.
Belum lagi ada program kampus merdeka. Mahasiswa dan para pelajar tidak lagi dinilai berdasarkan jumlah kredit, tetapi harus praktik di perusahaan.
"Dan akibatnya apa yang mereka tawarkan kemudian juga berubah. Stay relevant!” sarannya.
Sedangkan Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro menilai, perusahaan rintisan menghadapi beberapa tekanan seperti penurunan traction atau revenue, didorong untuk untung, dan sulit meraih pendanaan. Menurutnya, ada beberapa cara efisiensi yang bisa dilakukan oleh startup.
Misalnya, pengurangan bujet pemasaran, mengurangi peluncuran fitur produk, dan menunda ekspansi PHK. "Kami para investor meski prihatin dengan dampak PHK ke karyawan maupun ke ekonomi, dapat memahami mengapa itu perlu dilakukan,” ungkapnya, melansir Katadata, Rabu (23/11/2022).
Hal senada disampaikan oleh Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani. Menurutnya, PHK kemungkinan berlanjut karena ‘investor winter’ diprediksi terjadi hingga tahun depan.
Investor winter yang dimaksud yakni penanam modal berhati-hati dalam memberikan pendanaan. Alhasil, startup menjadi lebih sulit mendapatkan dana segar.
"Tendensi konsolidasi dalam arti menyisir produk dan jasa yang ada terkait kontribusi ke perusahaan akan menentukan pada pengurangan karyawan lagi atau tidak,” ujar Edward. Sedangkan mode ekspansi berkurang.
Sementara itu, menanggapi PHK di sejumlah perusahaan startup, Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Diana Dewi menyatakan, kondisi dunia usaha saat ini sedang mengkhawatirkan. Sebab, banyak perusahaan yang terkena dampak ekonomi makro global.
Sehingga mengakibatkan gelombang PHK di beberapa perusahaan. "Kondisi saat ini memang masih dalam dampak yang diakibatkan pandemi yang lalu serta dampak ekonomi makro global. Keputusan PHK diambil setelah beberapa opsi untuk dapat mengoptimalisasi biaya demi meningkatkan kinerja bisnis perusahaan," yakinnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya selalu memberikan masukan-masukan dan saran agar para pengusaha bisa menghindari PHK massal di tengah situasi ekonomi global yang sedang kacau. Namun, jika sudah tidak bisa dipertahankan, opsi PHK adalah saran terakhir yang Kadin berikan kepada perusahaan.
"Kami sangat memahami kesulitan yang sedang dihadapi oleh dunia usaha saat ini, kami selalu meletakkan opsi PHK dalam opsi terakhir. Langkah optimalisasi perusahaan terpaksa ditempuh untuk dapat mempertahankan kinerja perusahaan," paparnya.
Sebagai wadah dunia usaha, Diana mengatakan, kondisi ini kerap ia sampaikan kepada Pemerintah selaku regulator untuk dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan ekonomi.
Sebab, formula-formula kebijakan akan menentukan langkah perusahaan dalam menyerap tenaga kerja.
"Kami berharap kondisi ini akan membaik dan kinerja perusahaan dapat tetap di pertahankan," tutupnya. (tim redaksi)
#phkperusahaanrintisan
#startup
#phkkaryawanstartupdigital
#pakarbisnisrhenaldkasali
#kadindkijakarta
#perlambatanmakroekonomi
#investorwinter
#phk
Tidak ada komentar