Breaking News

Berita Duka Cita, Ketua Pepadi Kondang Sutrisno Meninggal Dunia

Ucapan duka cita meninggalnya Ketua Pepadi Kondang Sutrisno. Foto: Instagram/@pepadipusat

WELFARE.id-Salah satu tokoh pewayangan di Tanah Air, Kondang Sutrisno meninggal. Ketua Pepadi (Persatuan Pedalangan Indonesia) itu meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit (RS) St Carolus. 

Kabar meninggalnya Kondang Sutrisno disampaikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melalui unggahan pada Instagram pribadinya.

"Pak Kondang Sutrisno wafat, Innalillahi wa Inna ilaihi Raji'un," tulis Anies Baswedan dilansir  dari Instagram @aniesbaswedan.

Anies menceritakan bahwa ia memperoleh kabar kondisi kesehatan Kondang Sutrisno yang menurun melalui telepon dengan istri almarhum Kondang Sutrisno.

"Kabar duka itu datang dari Bu Kondang. Maghrib tadi kami masih bercerita tentang kondisi kesehatan pak Kondang yang memang sedang amat menurun," lanjut Anies.

Anies juga mengatakan bahwa dirinya langsung menuju ke rumah sakit tempat Kondang Sutrisno dirawat.

"Semalam langsung bergegas menuju RS ST Carolus. Di sana ada putranya, Mas Iwan. Jenazahnya masih diruang ICU," tulisnya lagi.

Ketika melihat wajah Kondang Sutrisno, Anies teringat dengan perjuangan almarhum di dunia perwayangan.

"Memandang wajahnya untuk yang terakhir kali, mengingatkan perjalanan yang pernah kami jalani dan perjuangan panjang almarhum di dunia perwayangan," tulis Anies juga.

Sebagai informasi, Kondang Sutrisno merupakan ketua Pepadi yang juga seorang pejuang pelestarian budaya wayang. Kondang Sutrisno lahir di Blora Jawa Tengah, 10 April 1968. 

Sejak kecil dia sudah menggemari wayang. Pada 1992, dia mendirikan Yayasan Putro Pendowo. Kecintaan terhadap wayang tidak terbatas pada wayang kulit Gaya Surakarta, Gaya Yogya, wayang golek Sunda, wayang kulit Betawi, wayang orang, dan wayang Bali.

Pada 1995, Kondang mendirikan Sanggar Putra Dahana, guna mewadahi pelatihan tari, karawitan, dan pedalangan. 

Saking cintanya pada wayang, Kondang Sutrisna sampai mengoleksi wayang kulit purwa Gaya Surakarta baru dan lawas hingga mencapai 3.628 buah, wayang Gaya Yogyakarta 224 buah, wayang golek Sunda 220 buah, wayang kulit Serie Ramayana 240 buah, dan wayang khusus mahabharata 66 buah. (tim redaksi)


#beritaduka
#meninggaldunia
#kondangsutrisna
#aniesbaswedan
#rscarolus
#tokohpewayangan

Tidak ada komentar