Banyak Konser dan Festival Musik Terancam Batal, Ini Langkah yang Dilakukan APMI
Konser musik Berdendang dan Bergoyang Festival 2022 di Istora Senayan, Jakarta yang dihentikan karena melebihi kapasitas penonton. Foto: Istimewa
WELFARE.id-Geliat panggung dan festival musik di Tanah Air kembali meningkat usai dua tahun pasca pandemi COVID-19. Hampir di setiap pekan, selalu ada acara-acara musik dengan beragam genre, dari mulai skala kecil maupun besar.
Sayangnya di tengah tinggi-tingginya antusiasme masyarakat itu, muncul insiden konser musik. Sejak beberapa hari terakhir, media sosial (medsos) ramai memperbincangkan acara musik yang baru saja diselenggarakan dan dihentikan kepolisian.
Yakni, acara di Jakarta yaitu Berdendang Bergoyang Festival 2022 dan Konser K-Pop Idol NCT 127 yang digelar di ICE BSD, Kabupaten Tangerang yang terpaksa dibubarkan karena ricuh lantaran 30 penonton pingsan.
Hal tersebut berimbas kepada gelaran musik dan festival-festival lain yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat yang terancam batal.
Dari situ, Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) selaku asosiasi promotor musik pertama dan satu-satunya di Indonesia, meminta publik untuk melihat masalah ini secara obyektif, jernih, dan dengan kepala dingin.
"Kalau kita di APMI, pasti kita selalu berbicara dalam rangka konser dan festival musik. Nah, karena insiden ini baru, dan dari minggu lalu kita sudah langsung melalukan gerakan intensif sampai minggu ini. Hari ini kita mau hadir supaya kita juga bisa memberikan statement yang berimbang supaya jangan semakin liar," kata Emil Mahyudin, Sekjen APMI, Kamis (3/11/2022).
APMI berharap pemerintah dapat tetap obyektif, adil, dan jeli dalam memberikan izin penyelenggaraan sebuah acara. Keputusan yang diambil akan berdampak terhadap industri yang baru saja bangkit kembali dan sedang berkembang pesat.
Selain itu juga, konser musik melibatkan perputaran roda ekonomi yang kencang, dan mempekerjakan puluhan ribu orang.
"Makanya kita minta jangan digeneralisir. Karena, contoh event sukses, dengan puluhan ribu penonton itu banyak sekali efeknya. Jangan hanya gara-gara satu kejadian, kemudian semua kena imbasnya," katanya lagi.
APMI sebagai satu-satunya asosiasi promotor musik di Indonesia bersedia melakukan kolaborasi pendampingan secara ketat dari awal hingga akhir penyelenggaraan.
"Sekarang lagi kita dorong adalah permohonan perizinan. Kepolisian itu harus mendapatkan rekomendasi dari APMI gitu. setiap rekomendasi yang diberikan, APMI akan ikut bertanggung jawab. Nah dengan APMI ikut bertanggung jawab akan terus melakukan sosialisasi tentang safety ke anggotanya," tambah Emil lagi.
APMI menilai dibatalkannya sebuah izin acara musik harus dinilai dengan baik dan menjadi catatan bagi para penyelenggara acara pertunjukan musik khususnya di Indonesia. Promotor harus memahami SOP secara menyeluruh dan terinci.
Tak hanya itu, promotor dan para pekerja di dalamnya juga harus mengikuti ketentuan aturan perizinan, juga menerapkan SOP yang sudah dibuat dan disetujui bersama.
"Kami juga meminta pada teman-teman promotor, EO, dan para penyelenggara acara pertunjukan musik, untuk senantiasa menerapkan SOP keamanan acara demi kebaikan bersama," tandasnya. (tim redaksi)
#acaramusik
#konsermusik
#promotormusik
#asosiasipromotormusikindonesia
#apmi
#standarkeamanan
#izinkepolisian
Tidak ada komentar