Breaking News

Australia Sudah Lebih Dulu, Jepang Cari Solusi Tekan Risiko "Wabah Ganda" di Musim Dingin

Situasi penanganan kegawatdaruratan di rumah sakit. Foto: Ilustrasi/ iStock

WELFARE.id-Selama musim dingin, Australia mengalami wabah flu parah pertama, sejak kehadiran COVID-19. Melihat kondisi yang menimpa pasien flu di Australia, Jepang bersiap menghadapi kemungkinan wabah virus ganda tersebut.

Melansir NHK, Sabtu (26/11/2022), infeksi COVID-19 semakin tinggi di seluruh Jepang. Para ahli khawatir bahwa gelombang kasus baru sedang mendekat.

Para ahli juga khawatir wabah influenza dapat menyerang pada saat yang sama dan memberi tekanan ekstra pada sistem medis. Terdapat beberapa faktor di balik serangan wabah influenza. 

Sejak pandemi Covid dimulai pada 2020, Jepang tidak mengalami wabah flu. Hal ini kemungkinan besar karena berbagai tindakan anti-infeksi yang diberlakukan. 

Itu berarti, kekebalan rendah pada saat sama ketika kontrol perbatasan dilonggarkan dan aktivitas sosial dilanjutkan. Selama musim dingin di belahan bumi selatan, Australia sudah lebih dulu mengalami wabah virus ganda, flu dan Covid.

Infeksi berada pada tingkat yang sama dengan prapandemi, dan puncaknya pada Juni lalu, dua bulan lebih awal dari biasanya. Pejabat khawatir bahwa hal yang sama dapat terjadi di Jepang dengan wabah ganda Covid dan flu yang membuat institusi medis dalam tekanan.

Kekhawatiran itu sedikit teredam oleh fakta bahwa kontak sosial di Jepang belum kembali seperti semula. Profesor Universitas Toho Tateda Kazuhiro, anggota panel ahli pemerintah Jepang tentang virus corona, mengatakan penting untuk mempertimbangkan tren infeksi di luar negeri.

Tetapi Profesor Kazuhiro mencatat bahwa banyak negara dan wilayah yang telah mengalami wabah influenza telah menghentikan tindakan antiinfeksi dasar seperti pemakaian masker.

Infeksi Ganda

Satu studi yang diterbitkan pada bulan Maret di jurnal medis Inggris The Lancet menemukan bahwa infeksi flu dan Covid secara bersamaan meningkatkan risiko penyakit serius atau kematian. 

Penelitian yang dipimpin oleh kelompok-kelompok dari Universitas Edinburgh dan lembaga lainnya, mempelajari sekitar 200 orang yang terinfeksi flu dan Covid secara bersama-sama, di antara kelompok yang terdiri dari 7.000 orang dengan COVID-19.

Temuan menunjukkan, bahwa untuk orang dengan infeksi ganda, risiko terkena penyakit serius dan harus menerima bantuan pernapasan buatan meningkat 4,14 kali lipat. Risiko kematian 2,35 kali lebih tinggi.

Universitas Nagasaki di Jepang juga melakukan penelitian tahun lalu yang menemukan hamster dengan infeksi Covid dan flu secara bersamaan mengalami peradangan paru-paru yang lebih parah dan pemulihan yang tertunda. Untuk menilai risiko, pihak berwenang Jepang berusaha menghindari skenario di mana institusi medis kewalahan oleh wabah ganda.

Pasien berisiko tinggi seperti orang tua dan orang dengan kondisi medis yang mendasari dianjurkan untuk mengunjungi klinik segera, setelah mereka mengalami gejala termasuk sakit tenggorokan atau demam. (tim redaksi)

#wabahganda
#fludancovid
#meningkatkanrisikokematian
#musimdingin
#wabahgandaberisikokematian
#wabahinfluenza
#covid19

Tidak ada komentar