Breaking News

Ancaman Serius Pneumonia, WHO: Masih Jadi Pembunuh Nomor Satu Balita di Dunia

Balita yang positif pneumonia harus menjalani perawatan intensif. Foto: net

WELFARE.id-Data organisasi kesehatan dunia PBB (WHO) menyebutkan bahwa penyakit pneumonia (radamg paru-paru) masih menjadi pembunuh nomor satu anak bawah lima tahun (balita). Itu diungkapkan Ahli Respirologi Anak Amiruddin Laompo.

Sedangkan kematian akibat pneumonia di Indonesia juga masih tinggi, bisa mencapai 100 ribu dalam setahun. ”WHO mengatakan pneumonia pembumuh nomor satu pada balita karena menyerang organ vital dan bisa mengganggu metabolisme anak," terangnya dikutif Sabtu (12/11/2022).

Karena itu, dia mengingatkan anak-anak berumur di bawah 5 tahun rentan terkena pneumonia. Sedangkan anak usia 5 tahun ke atas kekebalan tubuhnya lebih bagus.  

Kemudian, metabolisme yang terganggu ini akhirnya bisa menyebabkan kematian. Jadi, ia mengingatkan pneumonia pada anak sangat berbahaya. Bahkan ia menyebutkan, kematian akibat pneumonia di Indonesia masih sangat tinggi, bisa mencapai 100 ribu dalam setahun. 

Amiruddin juga menambahkan, dalam rangka memperingati hari pneumonia sedunia 12 November 2022, ternyata pneumonia masih jadi masalah kesehatan di Indonesia, bahkan seluruh dunia. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, pneumonia merupakan penyakit infeksi akut dan menyerang organ tubuh paru-paru. Penyebabnya banyak, mulai dari virus, bakteri, kuman, hingga zat kimia. 

Namun, umumnya disebabkan oleh Streptococcus dan Haemophilus influenza atau bisa juga pneumonia yang disebabkan oleh adenovirus. Jadi, ia meminta harus dicari tahu pemicunya. 

Kemudian, kalau sudah ditegakkan sebagai pneumonia akibat bakteri, ia menyebutkan pihak rumah sakit (RS) wajib memberikan antibiotik. Sebab, 60 sampai 70 persen pneumonia disebabkan oleh bakteri. 

Kemudian, bakteri ini mudah mengancam hidup penderita karena terjadi gangguan pertukaran oksigen dan karbon dioksida (CO2) sehingga bisa mengancam metabolisme dan mengancam penderita, apalagi balita di bawah setahun. 

Amiruddin juga menjelaskan, penyakit pneumonia menular dari orang ke orang melalui udara dan percikan penderita yang mengalami bakteri.

Seperti diketahui, katanya juga, ketika batuk atau bersin kemudian virusnya keluar dan melayang di udara. Akhirnya pneumonia sangat mudah menular saat bersin atau bicara. 

"Jadi, insiden pneumonia yang masih tinggi karena cara penularannya bakteri atau virus yang menyerang paru-paru atau saluran pernapasan," paparnya lagi.

Oleh karena itu, ia mengingatkan siapapun yang dekat dengan penderita pneumonia kemudian bisa masuk ke paru-paru orang sehat. Akhirnya, insiden pneumonia jadi tinggi "Untuk mencegahnya sangat tepat kalau pakai masker," tandasnya. (tim redaksi)


#kesehatan
#pneumonia
#penyakitparu-paru
#kenakanmasker
#haripneumonia
#serangbalita

Tidak ada komentar