5 Tokoh Ini Bakal Bergelar Pahlawan Nasional, Nomor 1 Dokter Pribadi Bung Karno
Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Mahfud MD membacakan 5 tokoh yang bakal dianugerahkan gelar Pahlawan Nasional. Foto: Istimewa/ Dok.Sekretariat Presiden
WELFARE.id-Pemerintah pada tahun ini akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada lima tokoh. Kelima tokoh yang dipilih berasal dari usulan masyarakat dan telah melalui sejumlah proses seleksi.
"Hari ini Bapak Presiden sesudah berdiskusi dengan kami, dengan Dewan Gelar dan Tanda-Tanda Kehormatan memutuskan tahun ini memberikan lima (gelar pahlawan nasional) kepada tokoh-tokoh bangsa yang telah ikut berjuang mendirikan negara Republik Indonesia. Baik itu melalui perjuangan kemerdekaan dan mengisinya dengan pembangunan-pembangunan, sehingga kita eksis sampai sekarang sebagai negara yang berdaulat," kata Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Mahfud MD dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (4/11/2022).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu kemudian memaparkan kelima tokoh yang akan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional dan alasannya:
1. Pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum DR dr HR Soeharto dari Jawa Tengah yang dinilai telah berjuang bersama Presiden Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
Dr dr HR Soeharto atau Dokter Soeharto dikenal sebagai dokter pribadi Bung Karno sejak masa sebelum kemerdekaan.
Bahkan setelah kemerdekaan, almarhum DR dr HR Soeharto ikut serta dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Tanah Air. Ia lahir pada 24 Desember 1908 di Tegalgondo, Solo, Jawa Tengah. Sebelumnya, dr Soeharto juga pernah menjabat Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, dan Kepala Bappenas di Kabinet Soekarno.
"Nama dr Soeharto tercatat sebagai salah satu pendiri bank pertama di Indonesia, Bank Negara Indonesia (BNI), sekaligus turut andil dalam pembangunan kawasan Sarinah Thamrin Jakarta, dan Hotel Indonesia. Pendiri Rumah Sakit Jakarta, serta salah seorang pendiri IDI (Ikatan Dokter Indonesia)," kata Mahfud.
2. Pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum KGPAA Paku Alam VIII yang merupakan Raja Paku Alam dari 1937-1989. Beberapa jasa yang telah diberikan almarhum antara lain bersama Sultan Hamengkubowono IX dari Keraton Jogjakarta mengintegrasikan diri pada awal kemerdekaan Republik Indonesia sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi utuh hingga saat ini.
"Sehari sesudah (kemerdekaan) itu beliau menyatakan bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kemudian Jogjakarta menjadi ibu kota yang kedua dari Republik ketika terjadi agresi Belanda pada tahun 1946," jelas Mahfud.
3. Pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum dr Raden Rubini Natawisastra dari Kalimantan Barat. Menurut Mahfud, almarhum Raden Rubini Natawisastra telah menjalankan misi kemanusiaan sebagai dokter keliling pada saat kemerdekaan.
Bahkan, kata Mahfud, almarhum bersama istrinya dijatuhi hukuman mati oleh Jepang, karena perjuangannya yang gigih untuk kemerdekaan Republik Indonesia.
4. Pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum H Salahuddin bin Talibuddin dari Maluku Utara. Selama 32 tahun, almarhum Salahuddin dinilai telah berjuang dan ikut membangun Indonesia berdasarkan Pancasila.
"Beliau pernah dibuang ke Boven Digul tahun 1942 dan juga dibuang ke Sawahlunto tahun 1918-1923," bebernya.
5. Pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum KH Ahmad Sanusi dari Jawa Barat. Mahfud menjelaskan bahwa almarhum Kiai Ahmad Sanusi merupakan salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang belum mendapat gelar pahlawan nasional.
Ahmad Sanusi, kata Mahfud, juga tokoh Islam yang memperjuangkan dasar negara yang menghasilkan kompromi lahirnya negara Pancasila. "Dari semula ada sisi kanan ingin menjadikan negara Islam, sisi kiri menjadikan negara sekuler. Kemudian diambil jalan tengah lahirlah ideologi Pancasila sesudah menyetujui pencoretan tujuh kata di Piagam Jakarta," katanya.
Mahfud mengimbau kepada daerah-daerah yang merupakan asal dari para tokoh penerima gelar Pahlawan Nasional untuk mempersiapkan diri hadir pada peringatan Hari Pahlawan 10 November, yang rencananya akan digelar pada Senin (7/11/2022) mendatang di Istana Negara Jakarta. "Kami sarankan kepada daerah-daerah tadi yang sudah mempunyai usul-usul dan disetujui oleh pemerintah supaya segera menyiapkan diri untuk hadir dan melakukan penyambutan-penyambutan, baik upacara adat, upacara daerah, atau apapun yang bisa dilakukan untuk menyongsong anugerah ini," ajaknya. (tim redaksi)
#gelarpahlawannasional
#haripahlawan2022
#5tokohpahlawannasional
#mahfudmd
#menkopolhukam
#ketudewangelartandajasadantandakehormatan
Tidak ada komentar