Breaking News

Terima Gelar Doctor Honoris Causa dari Unnes, Moeldoko Paparkan Strategi Membangun SDM Menuju Indonesia Emas 2045

Tangkapan layar pemberian secara langsung gelar Doktor Honoris Causa kepada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko oleh Universitas Negeri Semarang (Unnes) dalam sidang senat terbuka di kampus tersebut, Sabtu (22/10/2022). Foto: Istimewa/ YouTube Unnes Official

WELFARE.id-Universitas Negeri Semarang (Unnes) menganugerahkan gelar doktor kehormatan atau doctor honoris causa kepada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Penganugerahan gelar tersebut diselenggarakan dalam sidang senat terbuka di kampus tersebut, Sabtu (22/10/2022).

Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman menyampaikan, Jenderal TNI (purn) Dr Dr (HC) Moeldoko memperoleh anugerah Doktor Honoris Causa pada bidang Manajemen Strategi Pembangunan Sumber Daya Manusia, program studi Ilmu Manajamen Pascasarjana Unnes. 

"Gelar doktor kehormatan merupakan pengakuan dari civitas akademika perguruan tinggi nasional atas pemikiran, inovasi dan kontribusi penting Jendral TNI (purn) Moeldoko bagi pembangunan bangsa,” kata Prof Fathur.

Ia mengatakan, pemberian gelar Doktor Kehormatan ini tidak terlepas dari kontribusi Moeldoko dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM), energi, dan pangan guna menghadapi kompleksitas krisis, tantangan global, dan ketidakpastian dunia modern. 

"Unnes memandang Jenderal TNI (purn) Dr Dr (HC) Moeldoko memiliki dedikasi yang tinggi bagi Indonesia. Kepemimpinan Moeldoko di Kantor Staf Presiden menghasilkan berbagai inovasi program pemberdayaan sumber daya Indonesia. Ini merupakan legacy yang besar bagi bangsa Indonesia karena manfaatnya yang berkelanjutan,” paparnya.

Ia melanjutkan, pemikiran dan terobosan Moeldoko dalam pengembangan SDM, energi, dan pangan sangat berharga bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. "Beliau merupakan salah satu tokoh nasional yang memiliki pemikiran yang sangat luar biasa terkait dengan pembangunan SDM unggul. 

Karena itulah, dengan bangga Unnes  menganugerahkan gelar doktor kehormatan honoris causa kepada Jenderal TNI (Purn) Moeldoko,” ujarnya.

Apalagi, sambungnya, ketika menjadi Panglima TNI, beliau berhasil melakukan restrukturisasi SDM dengan meningkatkan disiplin, profesionalisme, dan kesejahteraan prajurit. 

Selain itu, salah satu yang menguatkan beliau menerima gelar Doktor Kehormatan adalah Sekolah Staf Kepresidenan sebagai inkubator kepemimpian nasional untuk melahirkan calon pemimpin bangsa di masa depan.

Sedangkan Wakil Rektor I Unnes S Martono mengatakan, pihaknya menganugerahkan gelar tersebut kepada Moeldoko karena merupakan tokoh nasional, memiliki karya luar biasa dalam pengembangan disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat, kemanusiaan, dan karya yang dihasilkan berdampak luas bagi masyarakat. 

Ia menggagas inovasi pembedayaan sumber daya Indonesia dalam menghadapi tantangan global dengan model interaktif, dokumentasi wawancara dan observasi. 

Selain itu, ia juga mendukung ketahanan dan kemandirian di bidang pangan energi dan SDM untuk menghadapi krisis dan tantangan global. "Pangan ini jadi isu strategis karena krisis pangan dihadapi tiap negara,” ucapnya, mengutip dari tayangan YouTube Unnes Official yang menayangkan acara penganugerahan Doktor Honoris Causa Moeldoko secara langsung.

Moeldoko, lanjutnya, juga menawarkan inovasi mengganti tanaman gandum dengan sorgum agar dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi permasalahan pangan di setiap wilayah. Hal ini dilakukan agar Indonesia terhindar dari ketergantungan kebijakan larangan ekspor gandum yang berkepanjangan dari sejumlah negara produsen seperti India, Afghanistan, Serbia, dan Ukraina.

Adapun, gagasan inovatif program pemberdayaan sumber daya Indonesia, Moeldoko dinilai mendorong inovasi dalam bidang energi listrik yakni pengembangan kendaraan listrik ini dalam rangka memanfaatkan momentum untuk melakukan lompatan besar bangsa Indonesia menjadi bagian negara maju. 

"Saat ini Indonesia tidak akan bisa mengejar kemajuan bangsa Jepang dan Eropa. Namun momentum kesadaran bersama atas energi alternatif dalam transportasi harus dimanfaatkan untuk lompatan pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia,” imbuh Martono lagi.

Moeldoko dinilai telah merumuskan sebuah konsep yang dinilai sebagai resep berani dari seorang pemimpin dengan langkah strategis tiga jenis kompetensi yaitu persaingan kekuasaan, persaingan pelayanan publik, dan persaingan pasar secara efisien. Konsep ini dinilai bisa berkontribusi pada upaya membangkitkan manusia Indonesia yang tangguh guna menjawab tantangan nasional dan global.

Hadir dalam penganugerahan itu Menko Polhukam Mahfud MD. Ia menyebut, kegiatan penganugerahan gelar doctor honoris causa itu adalah sebuah peristiwa akademik.

"Saya tahu integritasnya dan tahu kecerdasannya. Saya juga membaca perjalanan hidup dan karya-karyanya, maka bagi saya Pak Moeldoko memang memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar kehormatan ini," ucapnya di hadapan hadirin yang hadir.

Lebih lanjut, Mahfud menyebut Moeldoko punya 6 modal sehingga bisa mencapai prestasi akademik semacam ini. Yaitu, kecerdasan, semangat belajar yang tinggi, kerja keras, punya bekal (biaya pendidikan) cukup, bimbingan guru, dan dilakukan seumur hidup (konsisten). 

Pemberian gelar Doktor Kehormatan telah mendapatkan rekomendasi dari Universitas Terbuka, Himpunan Psikologi Indonesia, HKTI, UNU Jakarta, dan perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia. 

"Gelar honoris causa diberikan setelah mendapatkan rekomendasi dari berbagai pihak dan telah melalui kajian yang dilakukan senat. Mereka yang menunjuk tim akademik untuk mempelajari track record serta naskah dari Jenderal TNI (Purn) Moeldoko,” tambahnya.

Promotor dan Copromotor penganugerahan Doktor Honoris Causa Jendral TNI (purn) Dr Dr (HC) Moeldoko yaitu Prof Dr Fathur Rokhman, MHum selaku Ketua Promotor, Prof Dr Eko Prasojo Mag rer publ selaku CoPromotor, Prof Dr Zaenuri MSi Akt selaku Promotor, dan Prof Dr S Martono MSi selaku Promotor (tim redaksi)

#moeldoko
#jenderaltnipurnmoeldoko
#gelardoctorhonoriscausa
#gelarkehormatan
#universitasnegerisemarang
#unnes

Tidak ada komentar