Breaking News

Temuan Cadangan Gas Terbesar di Dunia di Blok Andaman Tak Sesuai Ekspektasi

Ilustrasi (net) 

WELFARE.id-Indonesia ditengarai masih memiliki banyak cadangan gas. Hingga kini, Premier Oil, bagian dari Harbour Energy Company masih melangsungkan kegiatan pencarian 'harta karun' yakni berupa cadangan minyak dan gas bumi (migas) di Blok Andaman II. 

Hal tersebut menyusul adanya temuan di sumur eksplorasi Timpan-1 beberapa waktu lalu. Namun demikian, perusahaan rupanya mengkhawatirkan karakteristik dari sumur Timpan-1 tidak sesuai seperti yang diharapkan. Meskipun Blok tersebut sebelumnya di gadang-gadang menjadi temuan potensi gas terbesar dunia. 

"Kabar baiknya ditemukan gas dalam jumlah besar, dan ini sampai batas tertentu mengurangi beberapa prospek multi-TCF lainnya di seluruh areal. Namun permeabilitas berada di bawah ekspektasi, artinya kualitas reservoir di lokasi itu tidak sebaik yang kita harapkan," CEO dan Direktur Harbour Energy Linda Zarda Cook dikutip Jumat (21/10/2022). 

Meski demikian, perusahaan bakal melanjutkan kegiatan eksplorasi berupa studi seismik 3D pada bagian timur Blok Andaman II. Berikutnya perusahaan akan melanjutkan pengeboran dua hingga tiga sumur eksplorasi mulai tahun depan. "Dengan dukungan mitra kami, kami telah menyetujui akuisisi seismik 3D di bagian timur dari Andaman II dan sedang dalam diskusi tentang kemungkinan pengeboran 2 sampai 3 sumur eksplorasi atau penilaian mungkin mulai akhir tahun depan dan melanjutkan ke 2024," kata dia. 

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama dengan operator Blok Andaman II Premier Oil tidak ingin terburu-buru mengonfirmasi potensi sumber daya gas yang terkandung di wilayah kerja lepas pantai Aceh itu. 

Data awal yang dipegang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan potensi sumber daya gas pada blok Andaman II berada di kisaran 6 triliun kaki kubik atau trilliun cubic feet (TCF). Sikap itu belakangan muncul setelah induk perusahaan Premier Oil, Harbour Energy Company mengkhawatirkan karakteristik dari reservoir sumur eksplorasi Timpan-1 yang meleset dari perkiraan awal perusahaan. 

Kendati blok itu lebih dahulu digadang-gadang bakal menjadi penemuan raksasa lapangan gas baru di Indonesia saat ini. Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan lembagannya bersama dengan operator blok terkait bakal mendorong pengeboran eksplorasi untuk sumur kedua awal tahun depan. Harapannya pengeboran eksplorasi untuk pembuktian potensi sumber daya dapat dilakukan hingga tiga sumur sebelum rencana pengembangan lapangan atau plant of development (PoD) lebih lanjut itu disetujui. 

"Supaya tidak seperti Blok Sakakemang yang baru satu sumur langsung buru-buru begitu ya, Andaman coba tunggu satu sumur lagi lah, memang Andaman ini tidak mau gembar-gembor dulu,” kata Benny. 

Kendati demikian, Benny memastikan, pengumuman awal Harbour Energy terkait dengan kualitas reservoir yang tidak sesuai dengan ekspektasi perusahaan pada Sumur Timpan-1 belum dapat mengonfirmasi potensi sumber daya gas yang terkandung pada keseluruhan blok tersebut. 

“Baru setelah ngebor berikutnya baru kita ngomong, kalau satu sumur ngga berani kita. Dua sumur lagi cukuplah kita umumkan, kalau dulu Sakakemang itu dua sumur cukup kemarin,” ujarnya. 

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya memperkirakan bahwa Indonesia memiliki potensi temuan minyak dan gas bumi (migas) yang terbesar di dunia. Temuan potensi migas itu berada di laut Aceh khususnya Blok Andaman II dan Blok Andaman III. 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan wilayah Andaman kemungkinan bisa masuk dalam area giant discovery yang berpotensi menjadi temuan cadangan migas terbesar dunia. Terutama jika Repsol selaku operator Blok Andaman III kembali mengulang kesuksesan yang dilakukan oleh Premier Oil di Blok Andaman II. 

"Blok Andaman III kan oleh Repsol, kalau ini ketemu juga ini bisa menjadi penemuan besar dunia. Kalau di sana ketemu, menyebarnya ke Thailand karena arahnya ke sana jadi luar biasa kalau ada," kata Tutuka di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (20/7/2022). 

Tutuka mengatakan potensi sumber daya untuk Blok Andaman II sendiri rata rata sekitar 6 Trillion Cubic Feet (TCF). Ia pun optimistis jika potensi sumber daya Blok Andaman III tidak akan jauh dari potensi Andaman II."Sekarang discovery ini nggak ada yang besar. Kalau dia nanti ketemu besar (Andaman). Ini kan ngebor setelah sumur Timpan (Andaman II), satu nanti sumur Rencong (Andaman III) itu akan kita lihat," ujarnya. 

Seperti diketahui, Premier Oil selaku operator Blok Andaman II yang terletak 150 km lepas pantai Aceh menemukan cadangan minyak dan gas bumi. Penemuan tersebut diperoleh setelah perusahaan menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 pada kedalaman air 4.245 kaki. Sumur di bor secara vertikal total pada kedalaman 13.818 kaki di bawah laut. 

Berdasarkan pengujian, sumur mengalirkan gas sebesar 27 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BOPD). Premier Oil Andaman Ltd. akan segera melakukan studi evaluasi post drill untuk menentukan langkah eksplorasi selanjutnya dalam usaha mengkomersialisasikan penemuan ini di lepas pantai cekungan Sumatera Utara. (tim redaksi) 

#gasbumi
#sumurgas
#cadangangas
#cadangangas terbesardidunia
#blokandaman
#premieroil
#harbourenergycompany

Tidak ada komentar