Breaking News

Sepekan Lebih Usai Tragedi Kanjuruhan, 15 Korban Masih Dirawat 6 Kondisinya Kritis

Situasi tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022). Foto: Istimewa/ Net

WELFARE.id-Pengungkapan fakta baru terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur terus dilakukan. Insiden berdarah yang menewaskan 131 orang itu harus diusut tuntas.

Sepekan lebih usai insiden, sebanyak 15 orang korban tragedi Kanjuruhan masih dirawat di RSSA Malang. Dari jumlah itu, enam orang di antaranya masih kritis di ruang ICU.

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSSA Malang, I Wayan Agung Indrawan mengatakan, dari total 15 orang korban tragedi Kanjuruhan yang masih dirawat, enam di ruang ICU dan sembilan orang lainnya di unit Low Care.

"Enam pasien yang di ICU kondisinya masih menggunakan alat bantu pernapasan," katanya, dikutip Sabtu (8/10/2022). Hingga kini, kesadaran keenam pasien itu masih belum pulih dan masih dilakukan pengawasan ketat, terutama pada bagian mata akibat terkena tembakan gas air mata.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengungkap, hasil investigasi polri diketahui, ada 11 tembakan gas air mata yang diluncurkan oleh 11 personel di tiga titik Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu (1/10/2022) lalu. Antara lain di tribun selatan tujuh kali, tribun utara satu kali, dan ke lapangan tiga kali.

Tembakan itu yang mengakibatkan para penonton terutama yang ada di tribun menjadi panik dan merasa pedih akibat dampak gas air mata. Mereka kemudian berusaha keluar dari Stadion Kanjuruhan untuk mengevakuasi diri.

"Di satu sisi tembakan tersebut dilakukan dengan maksud untuk mencegah adanya penonton yang turun ke lapangan,” kata Listyo Sigit, Kamis (6/10/2022) di Mapolresta Malang. 

Saat tragedi memuncak, penonton yang kemudian berusaha untuk keluar, khususnya di pintu atau gate 3, 11, 12, 13, 14 mengalami kendala yaitu pintu tertutup.

“Seharusnya lima menit sebelum pertandingan berakhir seluruh pintu tersebut dibuka,” imbuh Sigit. Sehingga, terjadi desak-desakan yang menyebabkan terjadi penumpukan di pintu-pintu tersebut. 

Faktor itu kemudian menguatkan alasan, jatuhnya ratusan korban baik yang meninggal maupun luka-luka. "Selain korban meninggal, banyak juga yang mengalami patah tulang, mengalami trauma di kepala, dan juga sebagian besar yang meninggal mengalami asfiksia,” ujarnya.

Sementara itu, polri saat ini sudah menetapkan enam tersangka dalam kejadian tersebut, yaitu:

– Akhmad Hadian Lukita Dirut PT Liga Indonesia Baru;
– Kompol Wahyu Setyo Kabag Ops Polres Malang;
– Abdul Haris Ketua Panitia Pelaksana Arema FC;
– Suko Sutrisno Security Officer;
– AKP Hasdarman Danki 3 Brimob Polda Jatim;
-AKP Bambang Sidik Achmadi Kasat Samapta Polres Malang. (tim redaksi)

#tragedikanjuruhan
#kerusuhanstadionkanjuruhan
#lagaaremafcvspersebaya
#korbantewas
#tembakangasairmata
#kapolrijenderallistyosigitprabowo
#korbankritis

Tidak ada komentar