Breaking News

KNKT Ungkap Penyebab Kecelakaan di Cibubur, Akibat Kegagalan Rem

KNKT ungkapkan tabrakan maut di Cibubur 

WELFARE.id-Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan kegagalan pengereman jadi penyebab kecelakaan beruntun truk tangki bahan bakar minyak (BBM) Pertamina dengan sejumlah kendaraan bermotor, di Jalan Transyogi, Cibubur, Bekasi, Juli lalu. 

"Pengemudi merasakan rem kurang pakem, karena kampas rem sudah tipis, sehingga persediaan udara tekan di tabung berada di bawah ambang batas. Jadi, sopir tak cukup kuat melakukan pengereman," ujar Pelaksana Tugas Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas Angkutan Jalan KNKT Ahmad Wildan saat jumpa pers di Jakarta Pusat, dikutip Rabu (19/10/2022). 

Wildan menjelaskan, truk berada di jalur lambat dan di sisi kirinya terdapat trotoar yang cukup tinggi saat terjadi kecelakaan. Sementara itu, sopir mengalami kepanikan saat melihat beberapa mobil di depannya karena dirinya tengah membawa muatan BBM jenis Pertalite 24 ribu liter.  

Akibatnya, lanjutnya, truk menabrak dua mobil karena sopir tidak dapat mengendalikannya. "Saat menabrak dua mobil, truk tersebut tidak berhenti. Pengemudi juga mengalami kepanikan luar biasa karena muatan yang dibawa adalah BBM yang mudah terbakar, sementara sebelah kiri adalah trotoar cukup tinggi yang jika dibanting ke kiri resiko kendaraan meledak dan terguling," tukasnya. 

Wildan menyebut sebenarnya langkah yang dilakukan sang sopir saat berada di jalur lambat sudah tepat. Namun, saat sopir tersebut mengarahkan kemudi ke lajur cepat kembali untuk dapat terlepas dari dua mobil yang ditabrak, hal tersebut menjadi tindakan fatal. 

Hal itu karena jumlah kendaraan yang ditabrak menjadi lebih banyak, termasuk beberapa sepeda motor yang sedang menunggu lampu lalu lintas. "Pengemudi secara refleks membelokkan kemudi ke arah kanan, untuk terlepas dari kendaraan yang ditabraknya. Namun, ternyata di lajur kanan terdapat kerumunan kendaraan sehingga tabrakan tak terhindarkan," tambahnya. 

Wildan juga mengungkapkan, secara umum, penyebab kegagalan pengereman tersebut ada dua. Pertama, penurunan udara tekan dipicu oleh adanya kebocoran pada "solenoid valve" klakson tambahan. Kedua, akibat kerusakan berupa "travel stroke" pada kampas rem. 

Dua hal tersebut yang membuat pengemudi melakukan pengereman berulang kali saat menghadapi gangguan lalu lintas itu. 

KNKT pun memberikan sejumlah rekomendasi kepda Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). "BPTJ agar dapat mengevaluasi manajemen dan rekayasa lalu lintas pada jalan nasional yang ada di Jabodetabek yang sebelumnya telah ditangani oleh pemerintah daerah, termasuk salah satu diantaranya adalah Jalan Transyogi," tuturnya. 

Selain itu, KNKT juga merekomendasikan agar BPTJ memperhatikan aspek keselamatan disamping aspek kelancaran lalu lintas. Beberapa diantaranya dengan membatasi akses masuk ke jalan utama dari jalan perumahan serta mengatur pembukaan median untuk berbalik arah.  

“Selain itu segala bentuk alat penurun kecepatan pada jalan primer baik berbentuk speed hump, speed bump maupun speed table tidak diperbolehkan dan harus segera dihilangkan karena dapat meningkatkan risiko konflik lalu lintas (tabrak depan belakang),” jelasnya.  

Dia menuturkan. Hal lain yang perlu segera dilakukan penanganan adalah melakukan evaluasi penempatan rambu rambu lalu lintas, iklan, papan peringatan, dan lainnya. Khsuusnya penempatan yang dapat membingungkan pengguna jalan serta mengevaluasi kembali keberadaan semua APILL pada jalan primer.  

Wildan juga merekomendasikan untuk menghindari penggunaan APILL untuk mengendalikan konflik lalu lintas dengan merubah skemanya menjadi sistem kanalisasi pada jalan minor untuk bergabung (merging) dengan lalu lintas pada jalan mayor. 

“Semua median harus ditutup dan pembukaan median untuk berputar arah dibatasi dengan ketat dan disediakan fasilitas khusus atau U-turn terlindung,” tambahnya. 

Sebelumnya kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Alternatif Transyogi Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (18/7/2022) sekitar pukul 15.55 WIB. Akibat peristiwa tersebut sebanyak 10 orang meninggal dunia dan lima orang lainnya mengalami luka-luka. (tim redaksi) 

#knkt
#kecelakaanmautdicibubur
#kecelakaanditransyogi
#bptj
#transyogi
#cibubur

Tidak ada komentar