Breaking News

Ini Hal Buruk yang Terjadi Jika Pasangan Tak Bahagia Bertahan dengan Alasan Demi Anak

Ilustrasi orangtua bertengkar yang membuat anak terganggu baik kesehatan dan mentalnya. Foto: net

WELFARE.id-Cinta memang tidak bisa dipaksakan. Mungkin kamu pernah mendapati ada pasangan yang sudah tidak saling cinta, bahkan salah satunya berselingkuh, namun pasangannya masih tetap bertahan dengan alasan demi anak. 

Begitu pula hubungan yang sudah diwarnai dengan kekerasan, tapi keduanya tetap bersikukuh untuk mempertahankan rumah tangganya dengan alasan kebahagiaan anak.

Meski memiliki niatan yang mulia, yakni agar anak bisa mendapat pengasuhan dari kedua orangtuanya, tapi sebenarnya keputusan pasangan ini sangat berisiko. 

Disadur dari brightside, berikut ini dampak buruk yang dapat terjadi apabila pasangan yang tidak bahagia tetapi tetap mempertahankan mahligai rumah tangganya dengan alasan demi anak: 

1. Anak Dalam Keadaan Takut
Walaupun orangtua sudah berusaha menjaga agar tidak bertengkar di depan anak, anak bisa merasakan suasana yang tidak menyenangkan atau ketegangan antara ayah dan bundanya. 

bIni membuat anak takut apa yang dilakukannya bisa memicu orangtuanya berpisah. Mereka juga khawatir jika nanti harus memilih salah satu di antara orangtuanya.

Bisa dibayangkan, tekanan yang dialami anak karena terus-menerus merasakan takut? Selain ia bisa tumbuh jadi anak yang tidak punya inisiatif, anak pun jadi cenderung rewel.

2. Anak Tak Merasa di Sayang
Banyak orangtua yang mengira karena anak masih kecil jadi tidak mengerti apa yang sedang terjadi pada orangtuanya. Padahal, sebenarnya anak bisa merasakan ketidakbahagiaan yang dirasakan ayah dan bundanya.

Hal ini akan membuat mereka tidak merasa aman dan disayang oleh orangtuanya jika ayah bundanya sering bertengkar atau tidak akur. Mereka akan selalu diliputi pertanyaan dan kekhawatiran apakah nanti orangtuanya bakal berpisah atau tetap bersama.

3. Gangguan Kesehatan dan Psikologis
Berdasarkan studi, anak yang tinggal bersama orangtua yang sering mengalami konflik akan selalu dalam keadaan stres. Ini memicu ketidakseimbangan hormon, mempercepat detak jantung, kesulitan tidur, serta gangguan psikologis misalnya depresi.

4. Anak Mencontoh Tindakan Tak Baik 
Orangtua menjadi teladan bagi anak-anaknya. Saat anak melihat bahwa orangtuanya selalu bertengkar dan tidak bahagia pada pernikahan mereka tapi tetap bersama, mereka menyimpulkan bahwa kebahagiaan diri sendiri itu tidak penting.

Mereka akan berpikir tidak berhak untuk merasa bahagia dan mereka seharusnya berkorban demi anak-anak mereka jika rumah tangga mereka nanti pun memiliki masalah yang sama. Hal ini yang kemudian akan menciptakan lingkaran setan. Perlu diingat anak akan bahagia bila orangtuanya bahagia. (tim redaksi)

#gayahidup
#kebahagiaan
#perceraian
#salingmengasihi
#anak-anak
#kebahagiananak

Tidak ada komentar