Breaking News

Terungkap! Kopda Muslimin, Otak Percobaan Pembunuhan Istri, Tewas Karena Sianida

Kopda Muslimin (net) 

WELFARE.id-Kepala Penerangan Kodam IV Diponegoro Letkol Bambang Hermanto akhirnya membongkar penyebab kematian almarhum Kopda Muslimin, otak pelaku terduga penembakan terhadap istrinya, Rina Wulandari, meninggal dunia akibat keracunan sianida. 

"Dari hasil pemeriksaan toksikologi, ditemukan antara lain baik dari sampel urine, otak kecil, batang otak, ginjal kiri, jantung, dan paru kiri positif mengandung racun sianida," kata Bambang dalam keterangannya, dikutip Jumat (2/9/2022). 

Kandungan sianida, kata dia, juga ditemukan di sampel darah, otak besar, lambung, hati, serta ginjal kanan. "Dari hasil visum et repertum, juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Muslimin," tandasnya. 

Dengan demikian, menurut dia, kuat dugaan Kopda Muslimin bunuh diri dengan mengonsumsi racun. Hal tersebut, kata dia, diperkuat dengan keterangan saksi-saksi serta bukti yang ditemukan di rumah orang tua Muslimin di Kendal, tempatnya mengakhiri hidup. 

Ia menuturkan bahwa Muslimin meninggalkan enam lembar surat wasiat untuk istri dan anak-anaknya. Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia di rumah orang tuanya di Kendal pada tanggal 28 Juli 2022. 

Kopda Muslimin diduga menjadi otak penembakan terhadap istrinya sendiri, Rina Wulandari, pada tanggal 18 Juli 2022 di depan rumahnya, Jalan Cemara III, Kota Semarang. 

Adapun Rina Wulandari yang sebelumnya menjalani perawatan di rumah sakit usai peristiwa penembakan tersebut telah diizinkan pulang ke rumah. Kesadarannya saat ini sudah jauh mengalami progres yang sangat baik setelah menjalani operasi penyembuhan luka tembak di bagian perut. 

"Korban sudah diperbolehkan pulang dan selanjutnya menjalani rawat jalan serta home care yang akan ditangani oleh tim RS tk.lll Bakti Wira Tamtama Kesdam lV/Diponegoro," tukasnya. 

Rina saat ini sudah mampu melakukan latihan berdiri, jalan serta makan sendiri. Kondisi fisik dan psikisnya pun akan terus dipantau oleh dokter serta menjalani beberapa treatment seperti fisioterapi, perawatan bekas luka dan mengonsumsi obat yang telah ditentukan oleh dokter. 

"Kami pastikan kondisi kesehatannya normal kembali dan bisa beraktivitas lagi. Sebagai bentuk empati dan kepedulian kepada anggota, Ketua Persit KCK Daerah IV/Diponegoro juga memberikan santunan dan bantuan berupa uang tunai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama anak-anaknya," pungkasnya. (tim redaksi) 

#kopdamuslimin
#oknumtnicobabunuhistri
#banyumanik
#semarang
#sianida

Tidak ada komentar