Breaking News

Ternyata, 9 Warga Badui Meninggal karena Penyakit, SRI: Campak dan Tb

Ilustrasi warga badui. Foto: net

WELFARE.id-Terungkap sudah kasus kematian misterius yang menimpa sejumlah warga badui yang cukup menghebohkan akhirnya terkuak.

Ternyata, sembilan warga Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten itu meninggal dunia akibat suspek campak dan tuberkulosis (Tb) sejak satu bulan terakhir.

"Benar. Sembilan warga Badui yang meninggal dunia itu karena penyakit. Rinciannya, tujuh orang suspek campak dan dua orang terputus minum obat Tb," terang Koordinator Relawan Sahabat Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat saat mengunjungi permukiman masyarakat Badui di Kabupaten Lebak, Rabu (21/9/2022).

Menyikapi kasus kematian masyarakat Badui di Kabupaten Lebak, SRI melakukan pelacakan kasus terhadap orang yang kontak erat dengan penderita. Pelacakan kasus campak dilakukan dengan menyisir ke kampung-kampung Badui yang dilakukan secara door to door atau rumah ke rumah.

Dalam melakukan pelacakan, tim medis SRI pada hari pertama menjangkau 56 warga di Kampung Batubelah dan Cisadane untuk diberikan vitamin A bagi anak-anak guna mencegah campak. Selain itu juga pemeriksaan kesehatan, termasuk ibu hamil untuk mencegah virus rubella bagi ibu hamil.

Tim medis SRI juga menyalurkan bantuan susu dan biskuit untuk malnutrisi atau penderita gizi buruk dan melakukan pemeriksaan dahak untuk mengetahui positif Tb dan jika positif diwajibkan minum obat selama enam bulan. 

"Kami menargetkan sepekan ke depan bisa melakukan pelacakan di sembilan kampung Badui dan sampai malam hari," paparnya juga.

Arif juga mengatakan berdasarkan hasil pengambilan sampel darah yang dilakukan SRI bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pekan lalu, ada enam warga positif campak. 

Untuk mencegah perluasan penyebaran campak tersebut, SRI membuka posko pelayanan kesehatan dan melibatkan dokter, bidan, dan perawat.

Posko tersebut dipusatkan di Cijahe atau perbatasan dengan kawasan permukiman Badui. "Kami membuka posko dan pelacakan untuk mencegah kasus campak dan Tb," katanya lagi.

Sementara itu, Kemi, 50, seorang tokoh Badui di Kampung Cisadane mengatakan pada prinsipnya masyarakat Badui sangat mendukung kehadiran SRI untuk membantu pengobatan dan kesehatan mereka.

"Kami menghaturkan banyak rasa terima kasih karena dilakukan pemeriksaan kesehatan juga pemberian obat gatal-gatal dan obat-obat lainnya oleh SRI," ungkapnya. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten dr. Ati Pramudji Hastuti mengatakan awalnya ada enam warga badui yang meninggal misterius  ternyata karena penyakit tuberkulosis.

"Kasus TB (tuberkulosis) yang meninggal dunia (di Badui)," kata Ati kepada wartawan. Setelah enam orang meninggal selanjutnya ada 3 warga badui lainnya meninggal karena sakit dalam sebulan terakhir ini. (tim redaksi)

#kesehatan
#badui
#kabupatenlebak
#banten
#sri
#kematianmisterius
#sukuterasing
#dinkesbanten

Tidak ada komentar