Breaking News

SMI : Subsidi Tetap Akan Membengkak ke Rp 591 T Meskipun ICP Turun ke USD85

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (dok Kemenkeu) 

WELFARE.id-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah skenario subsidi untuk mengantisipasi fluktuasi harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) dari kisaran. 

“Kami akan terus mengalokasikan subsidi bagi masyarakat, antara (subsidi sebesar) Rp591 triliun apabila harga ICP di USD85 per barel (hingga akhir tahun), hingga Rp605 triliun apabila harga ICP di USD99 (hingga akhir tahun),” ujarnya dikutip Minggu (4/9/2022). 

Apabila harga ICP di atas USD100, terangnya, total subsidi kepada masyarakat dalam bentuk BBM akan mencapai Rp649 triliun. 

ICP adalah harga rata-rata minyak mentah Indonesia di pasar internasional yang dipakai sebagai indikator perhitungan bagi hasil minyak, ditetapkan setiap bulan dan dievaluasi setiap semester. Dalam APBN-P 2022, ditetapkan asumsi ICP USD100 per barel. 

Saat ini beban subsidi diperkirakan Rp502,4 triliun, dihitung berdasarkan rata-rata dari ICP yang bisa mencapai USD105 per barel dengan kurs Rp14.700 per dolar AS dan volume dari pertalite yang diperkirakan akan mencapai 29 juta KL, sedangkan volume solar bersubsidi adalah 17,44 juta KL. 

“Inilah yang disampaikan presiden, maka sebagian dari belanja yang tadinya untuk keseluruhan subsidi digunakan untuk berikan bansos,” ujarnya. 

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, pemerintah akan memantau dampak inflasi dan pertumbuhan ekonomi serta kemiskinan dari kenaikan BBM yang diumumkan barusan. 

"Kita perkirakan dengan adanya bansos yang diberikan tambahan Rp24,17 triliun, maka kita bisa menahan pertambahan jumlah kemiskinan sehingga tetap bisa kita jaga dan bahkan kita upayakan menurun melalui program-program pemerintah lainnya,” tukasnya. 

Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi. Saat ini, kata Jokowi, Pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM. 

“Sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian, dan sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran," terang Jokowi. 

Kenaikan harga BBM mulai berlaku mulai Sabtu (3/9/2022), mulai pukul 14.30 WIB, melingkupi Pertalite menjadi Rp10.000 per liter, solar subsidi menjadi Rp6.800 per liter dan pertamax menjadi Rp14.500 per liter. (tim redaksi

#menterikeuangan
#srimulyani
#icp
#subsidi
#bbmnaik
#kenaikanbbm

Tidak ada komentar