Samarinda Dikepung Banjir, 30 Kawasan Terendam hingga 16 Titik Alami Longsor
Banjir di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Foto: Istimewa/ Antara
WELFARE.id-Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (14/9/2022) menyebabkan banjir di 30 kawasan. Praktis, warga Samarinda tak bisa beraktivitas normal, karena terjebak banjir di sejumlah titik.
Banjir masih merendam sejumlah kawasan hingga Kamis (15/9/2022) hari ini. "Banjir antara lain di Simpang Kebun Agung, Gunung Kapur, dan Simpang Pasundan. Untuk Simpang Pasundan sudah surut kemarin," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda Suwarso, dikutip Kamis (15/9/2022).
Kawasan lain yang juga dilanda banjir adalah Simpang Mugirejo, Perumahan Korpri Kelurahan Pulau Atas Kecamatan Sambutan. Di lokasi ini air terus mengalami kenaikan karena berada di dataran rendah.
Kemudian di Simpang Flyover Air Hitam, Simpang Lembuswana (sudah surut) Jl Damai, Jl Merdeka 2, Jl Merdeka 3, Simpang Remaja, Simpang 3 Alaya, Jl Lempake Jaya, Simpang Sempaja, Simpang Gunung Lingai Simpang Ahmad Dahlan.
Selanjutnya Jl Pelita 6 Sambutan, Jl Gerilya Sungai Pinang, Jl Sentosa, Jl Gatot Subroto, Jl Lambung Mangkurat, Jl Pramuka, Jl Wijaya Kesuma, Jl Pangeran Suryanata, Jl Katamso, Jl Belimau, Jl Cipto Mangunkusumo, Simpang APT Pranoto, Jl Antasari, Simpang Remaja, dan Jl Kenangan.
"Tinggi muka air bervariasi antara lokasi satu dengan lainnya, namun rata-rata di kisaran 20-60 sentimeter. Tim Pusdalops BPBD masih melakukan evakuasi warga di Jalan Kenangan," ulasnya.
Sehari sebelumnya telah ada peringatan dini dari BMKG, bahwa sejumlah kawasan di Kaltim akan mengalami hujan petir sejak Rabu dini hari, termasuk di Samarinda. Sehingga semua pihak diminta waspada terhadap dampaknya.
Selain banjir, 16 titik di Samarinda juga mengalami longsor. Yakni di Jl Wolter Monginsidi, RT 25, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, kemudian di Jl Milono, RT 02, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota.
Berikutnya, longsor di Jl Sejati Sambutan RT 01 dan RT 10, Jl Pelita 4 Gang Apel, Jl Bukit Barisan Gang 2, samping SD 001 hingga menyebabkan akses jalan ke luar gang tertutup, kemudian Jl Sentosa Dalam RT 113, Jl Bukit Barisan Gang Putus.
Perumahan Artas Damanhuri, Jl Perjuangan, Jl Perjuangan Gerilya, Perumahan Griyatama,Sungai Pinang, Jl Jelawat Gang IV, Jl DI Panjaitan Gang Margo Utomo Jl Sentosa Dalam Nomor 88, Jl Pegunungan Meratus RT 22, Jl Damanhuri Gang 03A, dan Perumahan Talangsari Cluster Lili.
Bahkan, akibat longsor tersebut, Seorang warga, Burhanuddin (45), dilaporkan tewas tertimbun longsor. Personel BPBD, relawan, Basarnas, hingga TNI/Polri dikerahkan untuk mengevakuasi korban banjir.
Relawan kemanusiaan yang tergabung dalam Info Taruna Samarinda (ITS) mencatat sedikitnya 31 ruas jalan terendam banjir, termasuk permukiman warga. Selain itu, ada 17 titik longsor menyebar hampir merata di 6 kecamatan.
"Ketinggian air 30-80 cm," kata Koordinator ITS Joko Iswanto, Kamis (15/9/2022). Dari 17 titik longsor, satu kejadian longsor terparah terjadi di Jalan Pelita IV RT 13 kelurahan Sambutan.
Satu orang warga, Burhanuddin, ditemukan meninggal dunia setelah rumah yang ditinggalinya diterjang longsor dan ikut ambruk. Jenazah korban Burhanuddin berhasil dievakuasi sekitar pukul 10.00 Wita oleh warga, PMI dan relawan kemanusiaan.
Proses evakuasi yang berjalan efektif sekitar satu jam. "Iya benar korban (longsor) meninggal dunia," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Samarinda, Suwarso, Kamis (15/9/2022). (tim redaksi)
#banjirsamarinda
#banjirdisertailongsor
#bpbdsamarinda
#evakuasiwarga
#wargakorbanlongsor
#hujanderas
Tidak ada komentar