Breaking News

PBB Sebut Ada Kejahatan Kemanusiaan di Xinjiang, Tiongkok Meradang

Muslim Uighur di Xinjiang (twitter) 

WELFARE.id-Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menerbitkan laporan yang ditunggu-tunggu publik internasional soal isu kemanusiaan di Xinjiang, Tiongkok. PBB menyatakan, Tiongkok melakukan pelanggaran kemanusiaan di Xinjiang. 

Dilansir AP (Associated Press), kantor hak asasi manusia PBB menyatakan penahanan diskriminatif Tiongkok terhadap etnis Uighur dan etnis muslim lain di Xinjiang bisa jadi merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. 

Laporan itu berjudul 'OHCR Assessment of human rights concerns in the Xinjiang Uyghur Autonomous Region, People's Republic of China', bertanggal 31 Agustus 2022. 

Laporan itu mengatakan 'pelanggaran kemanusiaan yang serius' telah terjadi di Xinjiang di bawah kebijakan Tiongkok untuk memerangi terorisme dan ekstremisme. Kebijakan tersebut mengasingkan etnis Uighur dan etnis mulsim lainnya antara 2017 dan 2019. 

Laporan itu menyebut ada 'pola penyiksan' dalam berbagai fasilitas pusat pendidikan kejuruan (vocational center) untuk warga Xinjiang. Pola penyiksaan itu termasuk di dalamnya ada kekerasan seksual. 

Laporan itu memperingatkan soal penahanan yang semena-mena dan diskriminatif yang mengabaikan hak-hak dasar yang dapat digolongkan sebagai kejahatan internasional, khususnya kejahatan terhadap kemanusiaan 

Laporan ini disusun berdasarkan wawancara mantan orang-orang yang ditahan di Xinjiang dan pihak lainnya yang mengetahui kondisi di delapan pusat penahanan Xinjiang. Laporan itu juga menyebut Tiongkok tidak merespons permintaan informasi lebih lanjut. 

Laporan itu menyerukan respons internasional terhadap dugaan penyiksaan Tiongkok terhadap orang-orang Xinjiang. Kepala HAM PBB, Michelle Bachelet, telah mengunjungi Xinjiang pada Mei lalu. 

Beijing membantah laporan PBB. Negara yang dipimpin Xi Jinping itu menyatakan laporan PBB adalah bagian dari kampanye hitam Barat terhadap reputasi negeri Tirai Bambu tersebut. "Kita belum melihat laporannya, tapi kita secara penuh menentang laporan semacam itu. Kita tidak berpikir itu bakal berakibat baik bagi semuanya. Kita semua tahu bahwa isu soal Xinjiang adalah isu bohong yang dibikin-bikin dari motivasi politis, bertujuan untuk menghancurkan stabilitas Tiongkok dan mengganggu perkembangan Tiongkok," kata diplomat Tiongkok untuk PBB, ZHang Jun, beberapa jam sebelum laporan PBB terbit. 

Beijing telah menutup banyak kamp-kamp di Xinjiang, namun ratusan ribu orang masih merana tanpa kejelasan di penjara, dikenai hukuman yang rahasia. 

Atas laporan itu, Tiongkok membantah mentah-mentah laporan PBB itu. Tiongkok menyatakan laporan PBB adalah bagian dari kampanye hitam Barat terhadap reputasi negara yang dipimpin Xi Jinping itu. 

"Kita belum melihat laporannya, tapi kita secara penuh menentang laporan semacam itu. Kita tidak berpikir itu bakal berakibat baik bagi semuanya. Kita semua tahu bahwa isu soal Xinjiang adalah isu bohong yang dibikin-bikin dari motivasi politis, bertujuan untuk menghancurkan stabilitas China dan mengganggu perkembangan Tiongkok," kata diplomat Tiongkok untuk PBB, ZHang Jun, beberapa jam sebelum laporan PBB terbit. 

"Berdasarkan disinformasi dan kebohongan yang direkayasa oleh kekuatan anti-China dan atas asumsi bersalah, apa yang disebut 'penilaian' ini memutarbalikkan hukum Tiongkok, secara sembarang mencoreng dan memfitnah Tiongkok, dan mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok," demikian respons otoritas Tiongkok 

Lebih lanjut, Tiongkok menuduh Kantor HAM PBB mengabaikan 'pencapaian' HAM yang dibuat bersama oleh 'seluruh kelompok etnis di Xinjiang'. "Semua kelompok etnis, termasuk Uighur, merupakan anggota bangsa Tiongkok yang setara," tegasnya. 

"Xinjiang telah mengambil tindakan untuk memerangi terorisme dan ekstremisme sesuai dengan hukum, secara efektif membatasi aktivitas teroris yang sering terjadi. Saat ini, Xinjiang menikmati stabilitas sosial, pembangunan ekonomi, kemakmuran budaya dan kerukunan beragama. Orang-orang dari semua kelompok etnis di Xinjiang menjalani kehidupan yang bahagia dalam damai dan kepuasan," jelasnya. 

Selain itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian, menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya ada di balik laporan yang menyudutkan Beijing itu. "Tiongkok telah memperjelas posisi teguhnya dalam banyak kesempatan ... Laporan itu murni sebagai aksi yang diatur oleh AS dan beberapa negara Barat lainnya," tuduh Zhao dalam kesempatan terpisah. (tim redaksi) 

#pbb
#uighur
#uyghur
#xinjiang
#tiongkok

Tidak ada komentar