Masih Berproses, Ini Kata Zulhas terkait Rencana Kenaikan Harga BBM
WELFARE.id-Maju mundur kenaikan harga bahan bakar mintak (BBM) bersubsidi yakni pertalite dan solar terus menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Lantaran dampak kenaikan BBM sangat luas.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan rencana kenaikan harga BBM masih dalam tahap proses. Sebab, jika BBM tidak naik maka subsidi diperkirakan membengkak dari Rp502 triliun ke Rp700 triliun.
"Proses. BBM ini subsidi kita Rp500 triliun sampai Oktober. Jadi kalau enggak ada perubahan harga akhir tahun, naik lagi sampai Rp700 triliun," ujar Zulhas dalam rapat kerja dengan komisi VI DPR, Selasa (30/8/2022).
Pada kesempatan itu, Zulhas mengaku pesimistis dengan target inflasi yang ditetapkan pemerintah pada 2023 sebesar 3,3 persen. Menurutnya, target itu sulit dicapai jika harga BBM naik.
"Memang target pemerintah inflasi 3,3 persen tahun depan. Kalau BBM jadi naik memang enggak mudah," katanya juga.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan anggaran subsidi energi bisa meledak menjadi Rp700 triliun bila konsumsi BBM subsidi seperti pertalite dan solar tak segera dibatasi dan harganya tak dinaikkan.
Ia mengatakan tambahan anggaran ini diperlukan untuk menambah kuota pertalite dari 23 juta kiloliter menjadi 29 juta kiloliter.
"Kita perkirakan subsidi itu harus nambah lagi, bahkan bisa mencapai Rp198 triliun di atas Rp502 triliun (anggaran subsidi saat ini). Nambah, kalau kita tidak menaikkan BBM, kalau tidak dilakukan apa-apa, tidak ada pembatasan, tidak ada apa-apa, maka Rp502 triliun nggak akan cukup," ujarnya usai Rapat dengan Badan Anggaran, Selasa (23/8/2022) lalu. (tim redaksi)
#kenaikanharga
#bahanbakarminyak
#bbm
#pertalite
#solar
#subsidimembengkak
Tidak ada komentar