Breaking News

Macet Parah di Kota Tangsel Dikeluhkan, Pilar: Kami Kaji Sekolah dan Kuliah Masuk Jam 9 Pagi

Kemacetan parah di Perempatan Viktor, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel. Foto: Instagram

WELFARE.id-Bertambahnya jumlah kendaraan dan tidak adanya penambahan jalan, membuat kemacetan pada sejumlah ruas jalan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten, kian parah. 

Apalagi, pekan lalu kepadatan lalu lintas parah di sepanjang Jalan Puspiptek karena disebabkan masa orientasi mahasiswa baru Universitas Pamulang (Unpam) II di kawasan Viktor, Serpong, Kota Tangsel sempat viral di media sosial (medsos).

Kemacetan di sepanjang Jalan Puspiptek itu disebabkan banyak hal, di antaranya aktivitas keluar-masuk kendaraan di Universitas Pamulang, Sekolah Global Islamic School dan penyeberang jalan dan lainnya. 

Kemacetan di sana sulit terurai hampir setiap jam sibuk pagi dan sore hari. Bahkan, gara-gara kemacetan parah ini membuat warga membuat petisi di Change.org meminta agar kampus swasta itu membuat jembatan penyeberangan orang (JPO) untuk lalu Lalang mahasiswanya.

Menanggapi kemacetan parah itu, Wakil Wali Kota Pilar Saga Ikhsan, mengaku tengah mencari solusi mengatasi kemacetan tersebut. Bukan hanya di depan kampus Unpam III tapi juga kemacetan di sejumlah ruas jalan di Tangsel. 

Salah satunya, pihaknya pun turut mengkaji wacana mengubah jam masuk sekolah dan kuliah agar tak berbarengan dengan jam masuk kerja.

"Salah satunya pengaturan masalah jam masuk sekolah atau kampus-kampus yang ada di Kota Tangsel ini. Ya misalkan masuk jam 7 pagi, diatur jam 9 pagi atau seperti apa supaya nggak pas waktunya dengan jam orang kerja," ujarnya akhir pekan ini (9/9/22).

Menurutnya juga, kemacetan lalu lintas terus bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan yang digunakan pada waktu bersamaan. Untuk itu, dia juga menekankan agar penggunaan kendaraan pribadi dikurangi dan berganti menggunakan transportasi umum.

"Sekarang kan setiap anak, orang tuanya bawa mobil bawa motor. Apalagi kalau musim hujan pasti semuanya bawa mobil. Sekarang sekolah biasa juga sama aja, minimal bawa motor. Itu (transportasi umum) juga salah satu yang kita bahas," jelasnya juga.

Pilar juga berharap transportasi publik di Kota Tangsel bisa segera diwujudkan guna mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Transportasi tersebut bisa berupa bis sekolah hingga LRT (Light Rail Transit) dan MRT (Mass Rapid Transit).

"Mudah-mudahan di 2023 terwujud. Saya minta ke Dishub untuk segera komunikasi dengan Organda, dengan para pengusaha. Lalu juga saya minta untuk segera kajian dilakukan terkait trayek, jenis kendaraan apa yang digunakan,” ujar Pilar juga

Bahkan, kata Pilar juga, dirinya juga meminta ke Dishub Kota Tangsel untuk bertemu dengan pihak pengelola LRT dan MRT untuk berdiskusi agar ada peluang menyambungkan jalurnya hingga ke Kota Tangsel. (tim redaksi)


#kotatangsel
#kemacetanparah
#solusikemacetan
#transportasipublik
#wakilwalikotatangsel
#pilarsagaichsan

Tidak ada komentar