Breaking News

Hingga 2024, Jakarta Bakal Tambah Enam Mall Baru

Thamrin Nine Mixed Used segera menyapa warga Jakarta (net) 

WELFARE.Id - Industri ritel di Indonesia diprediksi masih bertumbuh. Buktinya, Jakarta masih akan ketambahan lagi enam mal baru. Knight Frank Indonesia menyatakan, akan ada dua mal baru yang beroperasi di Jakarta Pusat pada semester II-2022, yakni Thamrin Nine Mixed Use dan Holland Village Mall. Hingga 2024, total akan ada enam pusat perbelanjaan baru di DKI Jakarta. 

Senior Research Advisor Knight Frank, Syarifah Syaukat mengatakan, secara umum luas properti ritel di Jakarta akan bertambah 247.154 meter persegi hingga 2024. Adapun, properti ritel eksisting di Jakarta saat ini mencapai 4,91 juta meter persegi. 

"Jumlah properti ritel baru mencapai 247.000 meter persegi dan umumnya bukan di lokasi pusat bisnis. Kami melihat hanya satu properti ritel yang masuk di wilayah pusat bisnis," ujarnya dikutip Kamis (1/9/2022) 

Adapun enam mal baru yang akan dibuka tersebut adalah: 

1. Thamrin Nine Mixed Use yang akan hadir pada semester II tahun ini di Thamrin. Proyek ini menerapkan sistem sewa dengan area seluas 27.045 meter persegi. 

2. Holland Village Mall yang akan hadir pada semester II tahun ini di Cempaka Putih. Proyek ini menerapkan sistem sewa dengan area seluas 44.000 meter persegi. 

3. Menara Jakarta Shopping Mall yang akan hadir pada tahun 2023 di Kemayoran. Proyek ini menerapkan sistem sewa dengan area seluas 90.360 meter persegi. 

4. Daan Mogot City yang akan hadir pada tahun 2023 di Daan Mogot. Proyek ini menerapkan sistem sewa dengan area seluas 30.000 meter persegi. 

5. Pusat Grosir Senen Jaya yang akan hadir pada tahun 2023 di Senin. Proyek ini merupakan tipe gedung strata dengan area seluas 10.259 meter persegi. 

6. Fatmawati City Center yang akan hadir pada tahun 2024 di TB Simatupang. Proyek ini menerapkan sistem sewa dengan area seluas 45.500 meter persegi 

Dari enam mal yang akan dibuka hingga 2024, properti dengan luas terbesar adalah Menara Jakarta Shopping Mall di Kemayoran. Total area yang akan disewakan dalam properti bertipe sewa tersebut mencapai 90.360 meter persegi. 

Mayoritas atau 52 persen dari total properti ritel baru di Jakarta tersebut akan berada di Jakarta Pusat. Namun demikian, sebanyak 36 persen atau mayoritas pusat perbelanjaan eksisting masih berada di Jakarta Selatan, sedangkan kontribusi mal di Jakarta pusat hanya mencapai 19 persen. 

Syarifah mengatakan, pusat perbelanjaan baru di Jakarta akan mendekatkan lokasinya ke wilayah perumahan. Maka dari itu, Syarifah menilai kantong permukiman masih menjadi sumber penggerak kunjungan ke mal. 

Selain itu, mal-mal baru yang akan beroperasi hingga 2024 akan memiliki desain yang cukup berbeda, yakni perluasan ruang terbuka di dalam mal. Syarifah menilai perubahan desain tersebut merupakan hasil adaptasi pengusaha pusat perbelanjaan ke arah bisnis yang lebih hijau. 

"Tingkat kunjungan konsumen akan lebih tinggi kepada properti yang menekankan aspek ramah lingkungan. Jadi, ruang terbuka di dalam mal akan meningkatkan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan," imbuhnya. 

Oleh karena itu, Syarifah menyarankan agar pusat perbelanjaan memperbanyak acara bazar dan gerai outdoor untuk meningkatkan kunjungan. Selain itu, Syarifah mendorong pengelola mal untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan ruang mengingat ajang outdoor memiliki karakter pemeliharaan ruang yang berbeda. 

Syarifah mendata tingkat okupansi properti ritel pada semester I-2022 naik tipis 1 menjadi 78,52 persen. Secara umum, tenant yang mengisi mal sejak awal 2022 berasal dari sektor makanan dan minuman, peralatan rumah, elektronika, pakaian olah raga, busana, dan departemen store. (tim redaksi

#industriritel
#pasarritel
#malbaru
#malbarudijakarta
#enammalbarujakarta

Tidak ada komentar