Breaking News

Diguyur Hujan Deras 2 Jam, Samarinda Kembali Dikepung Banjir

Banjir di Kota Samarinda. Foto: Istimewa

WELFARE.id-Banjir di Samarinda, Kalimantan Timur kembali berulang. Hujan deras yang mengguyur Samarinda, Kamis (22/9/2022) menyebabkan 30 wilayah terendam banjir.

Sebagian besar di 30 titik tersebut memang langganan banjir. Berdasarkan pantauan ITS-TRC berikut beberaoa kawasan Kota Tepian yang ter-locksheet genangan atau banjir:

- Jl. Pasundan
- Jl. Merbabu
- Jl. Dr Sutomo Simpang Vorvo
- Jl. Wahid Hasim I
- Jl. Juanda (Fly Over)
- Jl. Antasari
- Jl. Senyiur
- Jl. Slamet Riadi ( Depan Mako Polres )
- Jl. Ir Sutami Pergudangan
- Jl. Gerilya
- Jl. Katamso
- Jl. Pelita
- Jl. Kemakmuran
- Jl. Anang Hasyiem
- Jl. Juanda
- Jl. Cendana
- Jl. Pramuka
- Jl. Wahid Hasim II
- Jl. AW Syahrani
- Jl. Kadri Oning
- Jl. Anang Hasim
- Jl. Suryanata
- Jl. Rajawali
- Jl. Argamulya Dalam
- Jl. Gatot Subroto
- Jl. PMI
- Jl. Argamulya Dalam
- Jl. Hasan Basri
- Jl. Lambung Mangkurat
- Jl. Sentosa, Gang kenangan

Dari laporan itu juga, disebutkan bahwa intensitas hujan yang terjadi di Samarinda dari sedang sampai lebat. Hujan terjadi dari pukul 17.30 Wita sampai 20.00 WITA.

Selain banjir, di Jalan Kemakmuran juga terjadi peristiwa pohon tumbang. Lokasi tepatnya di pertigaan Masjid Pelita.

Di beberapa titik juga terjadi longsor:

- Jl. Kemakmuran, Gang 45, RT.44 Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang
- Jl. Delima Dalam, RT 53, Kelurahan Sidodadi, Samarinda Ulu
- Jl. Kedondong 7, RT 32, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu
- Jl. Wira Guna RT. 06 (Sifat Ground Cheking)
- Jl. Gerilya Gang Ibrahim, RT 99, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang.

"Catatan Tinggi Muka Air (TMA) rata-rata 20 sampai 50 sentimeter," jelas Ketua ITS-TRC Joko Iswanto dalam rilisnya, dikutip Jumat (23/9/2022). Pemprov Kaltim bersama Pemkot Samarinda dan BWS Kalimantan IV sebenarnya tengah mengerjakan normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM).

Diketahui, tahun 2022 ini saja, anggaran normalisasi sungai sebesar Rp51 miliar dialokasikan dari kantong Pemprov Kaltim, Pemkot Samarinda, dan BWS Kalimantan IV. Kepala Dinas PUPR Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda mengemukakan, setidaknya Pemprov Kaltim pada 2022 ini mengalokasikan Rp10 miliar untuk normalisasi SKM.

Sedangkan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, mengalokasikan sebesar Rp33 miliar. Sementara Pemkot Samarinda sebesar Rp8 miliar

"Saat rapat bersama BWS Kalimantan IV serta Pemkot Samarinda menyepakati normalisasi SKM Samarinda dilakukan untuk segmen Jembatan Ruhui Rahayu hingga Jembatan Nibung," tutur pria yang akrab disapa Nanda itu, bulan lalu. Proses normalisasi SKM terkini dilakukan secara simultan, sambil menunggu proses pembebasan 30 rumah yang dilakukan Pemkot Samarinda.

"Setelah pembebasan lahan di wilayah Kelurahan Sidodadi, normalisasi dilanjutkan di Kelurahan Temindung Permai, kemudian Jembatan Perniagaan sampai Jalan Tarmidi," bebernya. Terpisah, Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, pihaknya ingin titik banjir bisa terus dikurangi, kalau bisa sampai habis. 

"Tidak sempat masuk ke rumah warga dan tidak lama-lama di jalanan airnya. Semua cepat masuk ke sungai karena sungainya sudah normal," harapnya.

Ia meyakini, banjir yang terjadi di Samarinda, salah satunya diakibatkan oleh pendangkalan Sungai Karang Mumus yang sudah mencapai 75-80 persen. "Pengerukan diharapkan arus air menjadi lancar, sehingga air tidak meluap ke permukiman dan jalan," tuntasnya. (tim redaksi)

#sungaikarangmumus
#kotasamarinda
#kalimantantimur
#samarindakebanjiran
#titikbanjir
#gubernurkaltim
#isrannoor
#normalisasisungai
#tanahlongsor

Tidak ada komentar