Dampak Serius Kenaikan Harga BBM, Pengamat Celios: Angka Kemiskinan RI Bertambah
WELFARE.id-Pemerintah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan angka kemiskinan akan meningkat dan muncul orang miskin baru.
”Kenaikan harga BBM akan meningkatkan garis kemiskinan, dan berakibat pada kelompok rentan miskin jatuh di bawah garis kemiskinan bertambah. Problemnya kelas menengah rentan ada 115 juta orang, dan mudah sekali jadi orang miskin baru," terangnya, Senin (5/9/2022).
Dengan adanya kenaikan harga BBM ini, terang Bhima juga, pemerintah akan sulit menurunkan angka kemiskinan. Padahal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan angka kemiskinan di Indonesia dapat ditekan turun 8,5 persen pada 2023.
"Itulah mengapa angka kemiskinan sulit menurun dengan adanya kenaikan harga BBM yang cukup signifikan," ucapnya juga. Lantaran, kenaikan BBM dipastikan menaikkan harga barang terutama kebutuhan pokok sementara itu pendapatan tetap.
Untuk menjaga daya beli masyarakat rentan miskin ini, lanjut Bhima, ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah. Pertama, pemerintah disarankan untuk menurunkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada BBM jenis Pertalite menjadi nol persen.
Tak hanya itu, kata Bhima, pemerintah juga harus menurunkan tarif PPN umum dari 11 persen menjadi 8 persen dan menjaga stabilitas harga di sektor pangan.
Lalu, katanya lagi, pemerintah harus menambah dana bantuan sosial antara Rp150 hingga Rp200 triliun.
”Dana itu untuk meng-cover efek terhadap 64 juta pelaku usaha UMKM, pekerja disektor informal yang belum masuk BSU, hingga rumah tangga kelas menengah rentan yang tidak termasuk dalam cakupan BLT," cetusnya. (tim redaksi)
#kemiskinan
#kenaikanharga
#bbm
#sembako
#subsidi
#bantuanlangsungtunai
Tidak ada komentar