Breaking News

Dampak Kenaikan BBM, KAI Berencana Naikkan Tarif Tiket Rute Komersial PSO

Kereta api. Foto: Instagram @keretaapikita

WELFARE.id-Merespons kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), PT Kereta Api Indonesia (Persero) berencana menaikkan tarif tiket kereta api untuk rute komersial nonpublic service obligation (PSO). Rute ini diperuntukkan bagi eksekutif ke atas.

Rencana kenaikan tarif tiket tersebut diungkapkan Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa. Ia menjelaskan, kenaikan harga BBM subsidi cukup tinggi hingga 30 persen lebih. 

Oleh karena itu, perseroan sedang mengkaji dampaknya terhadap tarif angkutan penumpang. "Kami akan pilih kemungkinan penaikan tarif untuk kereta api komersial unggulan yang penggunanya memang eksekutif ke atas," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (6/9/2022).

Dia menambahkan, besaran kenaikan untuk tarif komersial tersebut tidak akan terlampau besar. Perseroan memilih lebih hati-hati dalam merespons penaikan tarif ini.

Surya memastikan, kenaikan tarif tidak serta merta sebanding dengan kenaikan harga BBM yang mencapai 30 persen. Selain itu, kenaikan juga dilakukan untuk kereta jarak jauh komersial tertentu.

Senada, VP Passenger Marketing KAI Gotro Nur Riyadi memperkirakan, kenaikan tarif untuk rute komersial jarak jauh tersebut tidak akan lebih besar dari 5 persen. Kenaikan tarif juga berlaku untuk rute-rute komersial favorit seperti Jakarta–Surabaya, Jakarta–Jogjakarta, Jakarta–Bandung, dan lainnya.

Sementara untuk kereta PSO merupakan subsidi dari pemerintah sehingga pihaknya mendukung kebijakan dari pemerintah tersebut. "Jadi tarif itu ada yang bisa kami sesuaikan dan ada yang subsidi ditetapkan oleh pemerintah," imbuhnya.

Pemerintah resmi menaikkan harga bersubsidi jenis Pertalite dan Solar sejak 3 September 2022. Harga Pertalite dari semula Rp7.650 per liter, kini naik menjadi Rp10.000 per liter, sedangkan harga solar subsidi dari Rp5.150 per liter naik menjadi Rp6.800 per liter.

Tak ketinggalan, harga Pertamax non subsidi juga naik dari Rp12.500 per menjadi Rp14.500 per liter. Sementara itu, harga BBM non subsidi jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex sebelumnya diketahui rata-rata turun sebesar Rp2.000 per liter. (tim redaksi)

#rencanatarifkeretaapieksekutifnaik
#tariftiketkeretaapi
#dampakkenaikanbbm
#keretaapiindonesia
#kai
#keretaapiruteeksekutif

Tidak ada komentar