Benda Artefak Ditemukan di Pengerjaan Proyek MRT
WELFARE-Pengerjaan proyek MRT Jakarta Fase II (Bundaran HI-Glodok) memberikan kejutan lagi. Karena di lokasi ini, para pekerja kembali menemukan artefak pada Rabu, (21/9/2022).
Artefak yang ditemukan kali ini adalah berupa Saluran Air Kuno Batavia beserta Jembatan Glodok Kuno. Setelah sebelumnya telah ditemukan lintasan trem yang berlokasi tidak jauh dari lokasi penemuan artefak saluran air ini.
Baik pihak PT MRT Jakarta maupun Dinas Kebudayaan DKI Jakarta secara bersama melakukan koordinasi antar para arkeolog dari masing-masing pihak untuk tindak lanjut pelestarian artefak ini menjadi objek cagar budaya.
Bicara mengenai artefak dari masa VOC ini, berikut lokasi-lokasi penemuan artefak yang telah dikonfirmasi tim arkeolog PT. MRT Jakarta.
1. Kedalaman tanah 150-190 cm
Terdapat artefak berupa fragmen keramik, tembikar, kaca, tulang sebagai bekas aktivitas masa lalu sebelum pembangunan area Thamrin atau sebelum 1960. Serpihan artefak lain terdiri dari pecahan piring, bebatuan, bata, keramik hingga botol kaca di kawasan Glodok.
Berupa tanah urukan, terdapat sisa struktur, temuan lepas fragmen keramik, logam, tanah liat, merupakan sisa aktivitas masa lalu sekitar lapangan Monas pra atau pasca-pembangunan Monas.
2. Saluran air kuno di dekat Orion Mall
Merupakan bagian dari sistem pasokan air bersih Kota Batavia pada abad ke-17 yang dialirkan melalui kolam air hingga menuju Kastil Batavia. Saluran air yang terbuat dari terakota itu dilapisi bata kuning dan bata merah
Seperti yang disebutkan Junus Satrio Atmodjo selaku Arkeolog Senior dari Universitas Indonesia, bahwa Bata kuning yang ditemukan sejatinya barang yang didatangkan dari Eropa. Lazim disebut dengan fireclay (istilah khusus bata yang tidak tembus air).
Sifat bata ini lebih tahan untuk digunakan pada daerah basah. Jadi bangunan tua di seluruh Kota Tua ini pasti mengandung bata kuning. Karena kawasan stadhuis dulu adalah daerah rawa.
Berbeda dengan bata merah masih menarik air. Jika saluran tersebut mendapat kapilarisasi bertekanan berat, akan membuat saluran air tersebut pecah. Kalau dengan bata kuning yang diimpor, kekuatannya bisa menjamin bisa ratusan tahun.
3. Struktur jembatan Glodok Kuno (sekarang menjadi Jalan Pancoran dan Jalan Pinangsia Raya).
Berdasarkan peta lama Batavia, sebelumnya terdapat jembatan untuk menyeberangi kanal Kali Besar.
4. Lintasan trem sepanjang 400 meter di Jalan Glodok-Kota
Lintasan trem tersebut diperkirakan telah ada sejak zaman Pemerintah Hindia Belanda. Jalur trem tersebut dimasanya berfungsi menghubungkan Kota Tua (Batavia) hingga ke Jalan Veteran (Sekarang Kementerian Sekretariat Negara).
Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menyebutkan, bahwa benda-benda peninggalan budaya kuno ini nantinya direncanakan akan dipamerkan di Stasiun Kota. "Total artefak yang ditemukan pada proses penggalian mencapai ribuan, mulai dari pecahan keramik, potongan pipa, hingga bata dari zaman Belanda," ujarnya dikutip Jumat (23/9/2022).
Pada masa pendudukan VOC di Jayakarta tahun 1602, banyak orang-orang Belanda tinggal di dalam kastil yang sengaja didirikan sekaligus sebagai benteng pertahanan. Area kastil tersebut sekarang menjadi area Museum Fatahilah. (tim redaksi)
#mrtfase2
#penemuanartefak
#artefak
#penemuanartefakdijalurmrt
#mrt
#bendabersejarah
Tidak ada komentar