Tanaman Hias RI Menjanjikan, Hampir 4,5 Juta Kg Dikirim ke Pasar Ekspor Periode Januari-Juni 2022
Tanaman hias RI. Foto: Ilustrasi/ Net
WELFARE.id-Pasar domestik tanaman hias memang tengah turun. Sejak pandemi COVID-19 berangsur pulih dan Work from Office (WFO) kembali diberlakukan, penghobi tanaman hias "dadakan" kembali landai.
Produsen tanaman hias pun kembali melirik pasar ekspor yang jauh lebih luas. Tanaman hias khas Indonesia juga cukup eksis di mancanegara.
Menurut Ketua Asosiasi Perhimpunan Florikultura Indonesia Rosy Nur Apriyanti, tanaman hias Indonesia memiliki daya tarik tersendiri, sehingga diminati masyarakat luar negeri. "Kita terkenal dengan keberagaman hayati kita sangat tinggi bahkan nomor dua terbesar di dunia untuk keanekaragaman hayati.
Dari segi jenis kita beragam, dari penampilannya unik-unik, menarik daripada yang lain," kata Rosy usai konferensi pers Floriculture Indonesia Internasional Convex di Jakarta, dikutip Kamis (11/8/2022).
Saat ini, kata dia, budidaya tanaman hias juga makin ramai dilakukan. Hasilnya, kata Rosy, memunculkan beragam jenis tanaman hias baru.
Berdasarkan data ekspor tanaman hias pada 2020, ada keuntungan sebesar USD21 juta atau setara dengan Rp311 miliar. "Pada 2021 mengalami peningkatan menjadi USD27 juta (sekitar Rp400 miliar) atau 29 persen,” rincinya.
Kementerian pertanian juga mencatat, bahwa ekspor tanaman hias memang selalu meningkat, bahkan selama pandemi COVID-19 tahun 2020. Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia Prihasto Setyanto mengungkapkan, setiap minggu pihaknya selalu mendapat pengajuan untuk ekspor tanaman hias dari para pengusaha Indonesia.
Perbandingan dari jumlah berat tanaman yang dikirim ke luar negeri selama periode Januari hingga Juni pada 2020 sampai 2022 tercatat peningkatan signifikan. "Pada Januari-Juni 2020 itu 2,980 juta kilogram. Kemudian 2021 sebanyak 3,414 juta kilogram dan 2022 tercatat sebanyak 4,468 juta kilogram. Jadi ini menunjukkan peluang tanaman hias cukup terbuka lebar," paparnya di acara yang sama.
Sepanjang tahun ini, data Kementerian Pertanian hingga Juli lalu tercatat ada lebih dari 200 jenis tanaman hias yang sudah diekspor. Jenis yang paling banyak dikirim ke luar negeri antara lain, aglorema, alocasia, anthurium, juga begonia.
Ia juga menyampaikan, negara tujuan ekspor selain Eropa, ada Amerika Serikat, Korea, Jepang, Taiwan, dan Uni Emirat Arab. Menurutnya, negara Eropa tengah menjadi pasar tanaman hias yang potensial, sebagai pengaruh perang Rusia dengan Ukraina.
"Itu menyebabkan biaya energi jadi cukup tinggi. Saya dengar insustri tanaman hias jadi terpengaruh. Karena green house butuh logistik, di sana biaya tinggi. Ini peluang buat kita untuk isi kekosongan yang ada saat ini terutama di Eropa. Pasar paling besar sekarang di Eropa," yakinnya. (tim redaksi)
#eksportanamanhias
#tanamanhiasri
#kementerianpertanian
#industritanamanhias
#hortikultura
#keberagamanflora
#pasareropa
Tidak ada komentar