Breaking News

Stres Bisa Sebabkan Gangguan Fisiologis Area Kewanitaan, Yuk Kenali dan Atasi!

Ilustrasi (net) 

WELFARE.id-Stres merupakan kondisi yang sering kita dengar dan mungkin alami. Tentu tidak semua orang memiliki kemampuan untuk mengatasi stres. Padahal stres berlebih berdampak negatif pada kesehatan. 

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO menjelaskan, tidak dipungkiri, saat ini kita masih belum terbebas dari pandemi dan harus beradaptasi dengan berbagai perubahan. 

"Tentu hal ini sedikit banyaknya berdampak pada kesehatan psikologis, salah satunya menyebabkan stres berlebih. Meski demikian, penting disadari bahwa stres berlebih akan memengaruhi kesehatan keseluruhan, sehingga harus diatasi," katanya, dikutip Selasa (30/8/2022). 

Pemerintah senantiasa mengingatkan pentingnya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) termasuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) didalamnya agar masyarakat sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan untuk berperilaku hidup sehat, seperti menjaga kesehatan area pribadi. Terlebih lagi perempuan, penting untuk menerapkan personal hygiene agar terhindar dari berbagai penyakit yang menggangu fisiologis area kewanitaan maupun alat reproduksi. 

"Oleh karenanya edukasi seperti acara hari ini sangat penting agar lebih banyak perempuan yang memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatannya," tambahnya. 

Fenomena stres berlebih, sebagai salah satu dampak dari gangguan mental health, ternyata banyak dicari di Google. Trennya bahkan naik 50 persen lebih banyak dibanding tahun 2020. Yang jarang diketahui adalah stres berlebih ternyata bisa mempengaruhi fisiologis area kewanitaan. 

Psikolog Influencer, Indah Sundari Jayanti, M.Psi., Psikolog menjelaskan, stres berlebih tidak hanya memberikan pengaruh pada emosional namun juga berdampak pada organ di dalam tubuh. Bagi perempuan, gangguan siklus bulanan, keputihan berlebih dan mood swing yang tidak terkendali merupakan tanda yang perlu diwaspadai akibat stres berlebih. 

"Oleh karenanya, penting untuk mengatasi stres agar tidak berlama-lama dirasakan. Berolahraga setiap pagi adalah salah satu cara mengurangi stres. Selain itu, menjaga kebersihan area kewanitaan juga penting dilakukan untuk membantu mengurangi gangguan pada area kewanitaan dan menciptakan rasa nyaman bagi perempuan sehingga dapat membantu perempuan untuk mengatasi kondisi stres," imbuhnya. 

Sekretaris Jenderal Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI), Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Dr. dr. Tofan Widya Utami, Sp.OG (K)- Onk menjelaskan, stres yang signifikan ditambah dengan kurang terjaganya higiene area kewanitaan dapat memicu kelainan dan tingkat keparahan masalah di area tersebut. 

Area kewanitaan yang tampak dari luar ini sesungguhnya adalah vulva yang justru harus dijaga kebersihannya dengan cara yang sangat sederhana, di mana dapat dibasuh dan dibersihkan dengan sabun yang digunakan pada saat mandi. Dikarenakan kulit yang melapisi tubuh kita juga terdapat mikroflora dan juga kuman patogen, maka dianjurkan menggunakan sabun antiseptik dan dilanjutkan dengan sabun yang cukup lembut (moist) agar tidak mengakibatkan kulit menjadi kering. 

"Sebenarnya tubuh kita sudah memiliki natural defense yaitu dalam hal ini vagina memiliki keseimbangan (equilibrium) mikroflora normal sebagai pertahanan terhadap berbagai kondisi patogen (penyakit). Segala kondisi yang mengganggu keseimbangan mikroflora normal di vagina ini akan memicu perubahan kondisi sehingga terjadi beberapa kondisi inflamasi (peradangan) ataupun infeksi. Salah satu upaya untuk meningkatkan mikroflora adalah dengan memberikan nutrisi berupa prebiotik dan menjaga kebersihan area kewanitaan," tuturnya. (tim redaksi) 

#stres
#gangguanfisiologis
#gangguanfisiologisareakewanitaan
#healthy
#mentalhealth

Tidak ada komentar