Breaking News

Sri Mulyani Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II Diatas 5 Persen

Sri Mulyani Foto: ist

WELFARE.id-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meramal pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022 akan berada di atas 5 persen secara year on year.  

Hal ini didorong oleh berbagai indikator yang masih memberikan dampak positif yang terus membaik, seperti konsumsi, investasi dan ekspor. "Kita memperkirakan kuartal II-2022 masih akan tumbuh di atas 5 persen, terutama kuartal I-2022 waktu itu 5,01 persen, jadi kita memperkirakan kuartal II-2022 juga bertahan di atas 5 persen," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers, dikutip Rabu (3/7/2022). 

Optimisme tersebut karena dia melihat bahwa konsumsi rumah tangga yang selama ini berkontribusi terbesar dalam pertumbuhan ekonomi dan Produk Domestik Bruto akan terus menguat. Hal ini juga sejalan dengan pelonggaran aktivitas masyarakat setelah pandemi COVID-19. 

Sementara itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juni 2022 juga meningkat pada level 128,2 dari posisi Maret yang hanya sebesar 111,0. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki optimisme terhadap prospek pemulihan ekonomi. "Hal positif yang kita catat yaitu konsumsi masih sangat kuat, semenjak puasa dan lebaran dan hingga sekarang itu dilihat dari confidence dari konsumen masih sangat tinggi dan tetap kuat," kata Bendahara Negara itu. 

Selain konsumsi, Sri Mulyani juga optimis investasi di dalam negeri akan terus tumbuh dan diperkirakan akan lebih tinggi pada kuartal I-2022.  Sementara itu, indikator lain yang akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 adalah kinerja ekspor pada Juli 2022 yang mampu tumbuh hingga 40 persen. 

Beberapa indikator lainnya juga diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022. Seperti indeks penjualan riil (IPR) yang tumbuh 15,4 persen (yoy) pada Juni 2022. 

Kemudian PMI Manufaktur yang masih ekspansif dengan menguat dari 50,2 pada Juni ke 51,3 pada Juli. Konsumsi listrik terutama untuk industri maupun bisnis juga tumbuh positif dan kuat. 

Sementara dari sisi kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI), Sri Mulyani memperkirakan tetap kuat di tengah tekanan terjadinya arus modal keluar. Transaksi berjalan pada kuartal II-2022 diproyeksi mencatatkan surplus, bahkan melebihi surplus pada kuartal I-2022 "Hal ini utamanya didukung oleh kenaikan surplus di neraca perdagangan, terutama akibat tingginya harga komoditas global yang merupakan barang-barang ekspor Indonesia," tukasnya. 

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,05 persen pada kuartal II-2022. Salah satu pertimbangannya, karena inflasi inti masih terjaga rendah. 

Selain itu, di dorong pertumbuhan ekonomi yanng sudah mulai membaik pada kuartal I-2022 lalu, serta adanya peningkatan konsumsi di kuartal II-2022 yang diyakini menopang pertumbuhan ekonomi periode April-Juni 2022. 

"Kami perkirakan kuartal II ini, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,05 persen. Inflasi inti yang masih rendah, pertumbuhan ekonomi yang sudah mulai membaik mesli belum pulih betul, karena konsumsi swasta baru naik pada saat Ramadhan kemarin dan akan terus naik. Ini yang perlu dijaga untuk momentum pertumbuhan ekonomi," jelas Perry dalam kesempatan yang sama. (tim redaksi) 

#srimulyani
#menkeu
#kemenkeu
#pertumbuhanekonomi
#kuartalII2022

Tidak ada komentar