Breaking News

Revitalisasi Kota Tua Hampir Rampung, September Sudah Bisa Dinikmati

Pengerjaan revitalisasi Kota Tua (dok Pemprov DKI) 

WELFARE.id-Sempat molor, proyek revitalisasi kawasan Kota Tua akhirnya hampir selesai. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjelaskan, tersebut sudah masuk mencapai 93 persen. 

Dalam laman Instagram resmi Pemprov DKI Jakarta @dkijakarta, rencananya proyek revitalisasi di kawasan wisata tersebut akan selesai pada akhir Agustus tahun ini. 

"Hingga saat ini progress penataan sudah mencapai 93% dan diharapkan akan rampung pada akhir Agustus mendatang," tulis akun @dkijakarta dikutip MPI, Rabu (3/8/2022). 

Dalam revitalisasi tersebut, Pemprov DKI akan melengkapi beberapa fasilitas seperti; street furniture, pohon peneduh, taman, hingga air mancur. "Terdapat juga guiding block yang membuat kawasan ini ramah disabilitas," tulis akun tersebut. 

Selain itu, Pemprov DKI juga memaparkan, Kota Tua sendiri merupakan kawasan rendah emisi, sehingga volume kendaraan akan diminimalisir guna menekan polusi udara. 

"Kota Tua merupakan Low Emission Zone atau Kawasan Rendah Emisi, sehingga mobilitas kendaraan pribadi akan diminimalisir untuk menekan polusi udara," tulis akun tersebut. 

Inisiasi tersebut diiringi dengan mobilitas kendaraan pribadi yang akan diminimalisir untuk menekan polusi udara. 

Sementara itu, Direktur Utama PT Kenari Djaja Hendra B Sjarifudin mengatakan, Kota Tua Jakarta banyak dimanfaatkan sebagai museum yang menyimpan segudang informasi berharga tentang sejarah kota. “Karena cakupannya yang luas, kawasan Kota Tua Jakarta ini memiliki beberapa objek wisata yang sangat menarik,” ujarnya. 

Sementara itu, Ketua Jurusan Arsitektur Universitas Trisakti Etty R Kridarso memprediksi, peninggalan Kota Tua Jakarta akan menjadi pariwisata daerah andalan yang mampu mendatangkan banyak kegiatan dan turis ke Indonesia. 

Di sisi lain, Jakarta yang pernah menjadi pusat Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda juga banyak meninggalkan sisa kota lama dan aktivitas bersejarah. 

Seperti hasil penelitian Arsitek Ririk Winandari soal peninggalan arsitektur Kastil Batavia di Jakarta Utara yang memiliki cerita cukup berpengaruh terhadap lingkungan Kota Tua Jakarta dan sekitarnya. 

Untuk mengantisipasi penjaja kaki lima agar tidak sembarangan berjualan, sebanyak 250 personel Satpol PP dikerahkan. Langkah itu dilakukan guna mengawasi para PKL agar tidak berjualan di kawasan Kota Tua yang sedang direvitalisasi.  

Kasie PPNS dan Penindakan Satpol PP Jakarta Barat, Sumardi Siringoringo mengatakan, ratusan petugas tersebut dibagi menjadi tiga shift untuk penjagaan.  "Sehari 250 personil dibagi tiga shift. Shift pertama jam 09.00-15.00 WIB, shift dua 15.00-22.00 WIB dan 22.00-07.00 WIB," tukasnya. 

Sumardi mengungkapkan, pihaknya masih menemukan adanya PKL yang nekat berjualan di kawasan Kota Tua. Oleh karena itu, para PKL itu kemudian diarahkan petugas untuk menuju lokasi binaan (lokbin).  "Kita selalu mengarahkan supaya lokasi ini tidak boleh lagi berdagang," tandasnya. 

Diutarakan Sumardi, alasan PKL yang masih nekat berjualan itu yakni karena mereka merasa telah berjualan sejak puluhan tahun di kawasan tersebut. Karenanya, pihaknya akan terus melakukan pengawasan di kawasan Kota Tua guna memastikan agar para PKL tidak berjualan, selama proses revitalisasi berlangsung. (tim redaksi) 

#kotatua
#kawasankotatua
#revitalisasikotatua
#wisata
#destinasiwisata
#wisatajakarta

Tidak ada komentar